Selasa 21 Nov 2017 08:23 WIB

Soekarwo: Negara akan Maju Bila Basis Spiritualnya Baik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan kuliah perdana bagi mahasiswa program kualifikasi akademik guru madrasah diniyah tahun 2017 di Islamic Center Surabaya, Senin (20/11). Dalam kuliah tersebut, Soekarwo menjabarkan, salah satu tantangan yang akan dihadapi Jatim adalah bonus demografi di Tahun 2019.

"Dimana usia produktif (usia 15-64 tahun) sejumlah 69,60 persen. Selain itu, tenaga kerja baru di Jatim pada Tahun 2018 nanti diperkirakan berjumlah 326.629 orang," kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo saat menyampaikan materi.

Masyarakat usia produktif ini, lanjut Pakde Karwo, harus memiliki keterampilan. Sebab bila tidak, mereka akan menjadi pengangguran dan menjadi beban kriminalitas di perkotaan. "Untuk itulah kami akan menggandengkan diniyah salafiyah dengan keterampilan," ujar Soekarwo.

Pakde Karwo mengatakan, suatu negara akan maju dan lebih baik bila basisnya spiritual. Sehingga ia kurang setuju dengan konsep yang dicetuskan oleh Chapra bahwa negara maju basisnya adalah kebudayaan.

"Salah satu perwujudan konsep spiritual ini adalah dengan program ini, menyekolahkan ustadnya," kata Soekarwo.

Program madin ini, lanjut Soekarwo, termasuk dalam program peningkatan SDM dan memberikan nilai tambah. Pemprov Jatim sendiri terus berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui dual track strategy, yakni pendidikan non formal dan formal.

Pendidikan non formal yakni melalui SMK Mini dan balai latihan kerja (BLK). Sedangkan pendidikan formal melalui beberapa strategi diantaranya link and match lulusan SMK dengan kebutuhan industri, filial SMK dengan PTN, hubungan kerjasama SMK dengan luar negeri, ekstrakurikuler di MA, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement