Jumat 10 Nov 2017 08:09 WIB

Mengenal Warga Korea Selatan Pejuang Kemerdekaan RI

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Anggota Komunitas Nusa Karya membersihkan makam Yang Chill Seoung asal Korea Selatan di Tenjolaya, Kecamatan Terogong Kidul, Garut, Kamis (9/11). Dia memilih berganti nama menjadi Komaruddin dan dimakamkan bersama pahlawan Indonesia lainnya
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Anggota Komunitas Nusa Karya membersihkan makam Yang Chill Seoung asal Korea Selatan di Tenjolaya, Kecamatan Terogong Kidul, Garut, Kamis (9/11). Dia memilih berganti nama menjadi Komaruddin dan dimakamkan bersama pahlawan Indonesia lainnya

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bukan hal lumrah menempatkan Warga Negara Asing (WNA) Korea Selatan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Tapi itulah yang terjadi di TMP Tenjolaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. WNA bernama Yang Chil Seoung dimakamkan di TMP terseut karena ikut berjuang bersama masyarakat Garut melawan bangsa asing dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Petugas TMP dari Dinas Sosial Garut, Imam Sukiman mengungkapkan kisah heroik Yang Chil Seoung saat komunitas menggelar bersih-bersih di TMP pada Kamis, (9/11). Imam meyakini kebenaran kisah Yang setelah kedatangan profesor asal Korea Selatan yang melakukan riset hingga datang ke makam Yang. Informasi dari profesor itu menyebut Yang lahir tahun 1919. Selanjutnya, Yang mempunyai nama Indonesia yaitu Komarudin sekaligsu nama Jepang, Tanagawa.

"Komarudin asal Korea ini pernah ditelusuri benar tidaknya oleh salah seorang profesor adalah orang Korea yang membelot melawan Jepang dan Belanda," katanya pada wartawan.

Ia menuturkan Komarudin adalah tentara yang dibawa Jepang ke Indonesia untuk menjaga tahanan di Bandung. Namun Komarudin memilih pergi sampai ke Garut. Disanalah Komarudin bergabung dengan tentara pribumi untuk melawan bangsa penjajah. Bahkan Komarudin, menikah dengan perempuan asal Garut lalu pindah keyakinan menjadi Muslim.

"Komarudin ini adalah mualaf, dia menikah dengan orang Garut," ujarnya.

Lewat kisah yang didapatnya, Komarudin bukanlah tentara kacangan. Komarudin ahli dalam pembuatan peledak. Salah satu bukti kehebatannya adalah meledakan jembatan di wilayah kota Garut supaya mencegah masuknya penjajah.

Namun kegigihan perjuangannya harus berakhir di tangan lawan. Komarudin ditangkap tentara Belandaa di Gunung Dora yang merupakan daerah perbatasan Kabupaten Garut dengan Tasikmalaya. Usai ditangkap, Komarudin dibawa ke Lapang Kerkof, Garut.

"Di Lapang Kerkof itu Komarudin dieksekusi dengan cara ditembak," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement