Rabu 19 Oct 2022 04:34 WIB

Setelah Rampungkan Rapimnas di Ancol, GMNI Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas

Kegiatan ditutup dengan perjalanan napak tilas jejak Sukarno di Jakarta.

Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Foto: undefined
Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) telah menyelenggarakan Rapimnas sejak hari Sabtu (15/10/2022) sampai Selasa (18/10/22). Kegiatan tersebut diakhiri dengan berziarah ke Makam Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. 

Menurut Ketua Pelaksana dari Rapimnas GMNI ke XXII Kristian Sinulingga, giat itu semata ditujukan untuk mengingatkan kepada peserta Rapimnas yang hadir bahwa tiap masa pasti memiliki pemimpin yang dapat menjadi simbol persatuan. 

Baca Juga

"Dan bagi kami, Taufiq Kiemas merupakan salah satu tokoh tersebut,” ungkap Pria kelahiran Asahan tersebut, Selasa (18/10/2022). 

Peserta Rapimnas sampai di Taman Makam Pahlawan sekitar pukul 13.30 WIB dan menjalani Apel terlebih dahulu sebelum memasuki Makam Taman Pahlawan. Selesai Apel, para peserta yang hadir dari berbagai wilayah seluruh Indonesia tersebut berangsur memasuki Taman Pahlawan dengan khidmat.

Bertindak selaku pimpinan peziarah Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi. Dirinya mempersilakan perwakilan dari tiap agama untuk memimpin doa secara bergiliran. Hal ini menurutnya sebagai simbol komitmen dari GMNI terhadap Bhinneka Tunggal Ika.

Taufiq Kiemas sendiri merupakan salah satu alumni terbaik GMNI. Suami dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu pernah menjadi Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatra Selatan periode 1999 sampai 2004 dan kembali terpilih mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II pada 2004. Taufiq pun selalu menjabat sampai tahun 2013. 

Selain daripada itu Taufiq sempat memimpin Mejelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Imanuel Cahyadi meyakini bahwa kepemimpinan itu sangat berpengaruh pada persatuan bangsa jika mengingat kebijakan-kebijakan yang dilakukan.

Sebagai seorang tokoh bangsa, kata dia, Taufiq Kiemas banyak diakui sebagai negosiator ulung.  "Beliau selalu dapat menjadi penengah diantara segregasi yang terjadi diantara tokoh bangsa yang lain, beliau selalu berhasil menjadi mediator di tengah carut marutnya kondisi perpolitikan negara ini,” ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan perjalanan napak tilas jejak Sukarno di Jakarta. Napak tilas tersebut berakhir di Sekretariat DPP GMNI, Wisma Trisakti di Johar Baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement