Jumat 27 Oct 2017 20:37 WIB

Aliansi BEM Bogor: Sikap Represif Polisi Bungkam Demokrasi

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Demo menuntut dibebaskannya sejumlah mahasiswa yang ditahan Polda Metro Jaya (ilustrasi).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Demo menuntut dibebaskannya sejumlah mahasiswa yang ditahan Polda Metro Jaya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bogor menggelar aksi demonstrasi di Tugu Kujang, Kota Bogor pada Jumat (27/10). Demonstrasi digelar sebagai bentuk kekecewaan atas sikap refresif polisi terhadap aktivis pada aksi damai evaluasi pemerintahan Jokowi-JK beberapa hari yang lalu.

"Apapun alasannya, tindakan represif aparat Kepolisian terhadap aktivis yang menyuarakan aspirasi di muka publik, itu telah membungkam demokrasi kita," ungkap Koordinator Aliansi BEM se-Bogor, Muharam Jaya, Jumat (27/10).

Muharam mengatakan, kebebasan menyampaikan pendapat telah dijamin sebagai hak yang berlaku secara global. Selain itu, tindakan represif aparat yang berlebihan saat menangani aksi, dan cepat dalam penetapan status tersangka dinilai sebagai cermin ketidakadilan.

"Jadi kami mengecam keras perilaku aparat terhadap kejadian tersebut dan menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa," tegas dia.

Karena itu, Muharam mendesak kepolisian untuk membebaskan rekan-rekan mahasiswa yang ditangkap serta mencabut status tersangkanya. Serta meminta, Presiden untuk menegur Kapolri agar bertindak mengedepankan semangat demokrasi.

"Jika negara dan aparatnya gelap mata dan abai dalam menjalankan amanah reformasi," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement