REPUBLIKA.CO.ID, KUALA PEMBUANG -- Kepolisian Resor Seruyan, Kalimantan Tengah mengimbau warga untuk mewaspadai peredaran uang palsu di daerah tersebut. Kasat Reskrim Polres Seruyan Iptu Wahyu Satiyo Budiharjo di Kuala Pembuang, Selasa (3/10) mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait adanya peredaran uang palsu, khususnya di wilayah Kuala Pembuang Ibu kota Kabupaten Seruyan. "Jadi tidak ada salahnya, kita kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai uang palsu," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan dugaan sementara uang palsu yang beredar di Kuala Pembuang di buat oleh orang lokal atau tidak profesional. Karena dari bentuk fisik sangat mudah dikenali bahwa uang yang digunakan adalah uang palsu.
"Dari ciri fisik uang palsu pecahan Rp 50 ribu yang pernah kita lihat kualitasnya sangat jelek, hanya menggunakan printer dan kertas biasa, meski demikian masyarakat harus tetap waspada agar tidak menjadi korban," katanya.
Sebagai langkah antisipasi agar tidak tertipu, ia menyarankan agar penjual maupun pembeli dapat berhati-hati dan lebih teliti dalam menerima uang dari berbagai transaksi khususnya uang kertas. "Kalau kita perhatikan, pelaku ini sering beraksi malam hari dengan memanfaatkan kondisi penjual kios atau warung-warung yang kurang teliti untuk membelanjakan uang palsu," katanya.
Dia mengimbau masyarakat memeriksa uang secara teliti dengan metode 3D, yakni dilihat, diraba dan diterawang untuk membedakan antara uang asli atau uang palsu. Biasanya kualitas uang palsu itu lebih jelek, misalnya bahan yang digunakan mudah rusak, kemudian tinta yang digunakan juga mudah luntur.
"Kami juga meminta kepada warga yang mencurigai atau menemukan uang palsu dapat segera melaporkannya kepada petugas agar bisa cepat ditanggulangi dan menangkap pelaku pengedarnya," katanya.