Selasa 15 Aug 2017 16:50 WIB

Enam Pesan Adhyaksa untuk Peserta Raimuna Nasional

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menpora Imam Nahrawi (kiri), Seskab Pramono Anung (kanan), dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (kedua kanan) memukul tifa sebagai tanda dibukanya Raimuna Nasional XI.
Foto: Rosa Panggabean/Antara
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Menpora Imam Nahrawi (kiri), Seskab Pramono Anung (kanan), dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (kedua kanan) memukul tifa sebagai tanda dibukanya Raimuna Nasional XI.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault memberikan pesan-pesan kepada seluruh anggota Pramuka yang mengikuti Raimuna Nasional di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Senin (14/8).

Adhyaksa juga berpesan agar para peserta Raimuna Nasional melakukan enam hal. Pertama, mengikuti semua aturan yang ada di Bumi perkemahan, tidak buang sampah sembarangan, dan tidak merokok di Bumi Perkemahan.

"Hormati dengan sungguh-sungguh siapa pun yang ditemui dengan ucapan dan tindakan yang baik dan benar. Anak Pramuka harus percaya diri, wajib hormat pada siapa pun, utamanya kepada orang tua, guru, pembina, termasuk kepada seluruh panitia, meskipun usianya sama dengan kalian," tegas Adhyaksa.

Kedua, lanjut Adhyaksa, jangan sampai anak Pramuka tidak tahu ketika ditanya tentang daerah asalnya, seperti jumlah penduduk, budaya, sejarah, dan lain-lan. Di Raimuna Nasional ini, lanjut dia, pramuka memperdalam wawasan lokal, nasional bahkan internasional. Pelajari kembali tentang budaya dan sejarah daerah kalian masing-masing, ceritakan kepada teman-teman baru yang ditemui di Raimuna Nasional.

"Jadikan ajang ini sebagai pertukaran budaya, ilmu dan informasi,” katanya.

Ketiga, hendaknya peserta Raimuna Nasional membangun jaringan. Sebab, salah satu manfaat mengikut perkemahan, terang Adhyaksa, adalah untuk membangun jaringan. Peserta diharapkan tidak hanya berteman dan berfoto ria dengan teman satu daerah saja, melainkan mencari teman sebanyak-banyaknya.

Pesan Adyaksa keempat, menjalankan ibadah sesuai agama masing-masing dan tidak meninggalkan ibadah. Dia meminta agar peserta selalu mengingat Dasa Darma dan Tri Satya Pramuka.

"Ingat kata Bung Karno, Indonesia adalah negara yang bertuhan," tegasnya.

Kelima, hendaknya peserta Raimuna menyampaikan pesan-pesan dari kegiatan ini di media sosial masing-masing dengan tagar #RainasPramuka2017. Pesan yang disampaikan bisa berupa foto, tulisan, video, poster dan lainnya.

"Ingat, setiap Pramuka adalah kantor berita. Hafalkan juga 10 tugas Pramuka di media sosial. Pesan persatuan, kebinekaan, jiwa muda, kreatif, inovatif, berkarakter harus muncul dalam apa yang kalian posting di media sosial," ucapnya.

Keenam, mempersiapkan diri sejak sekarang untuk menjadi pemimpin. Adhyaksa meyakini, di antara peserta Raimuna ada menjadi orang besar, pengusaha, bupati, walikota, gubernur, jenderal, menteri bahkan Presiden Republik Indonesia.

"Jika jadi pejabat, jadilah pejabat yang melayani, yang rendah hati. Ojo dumeh, ojo nyleneh, ojo ngresulo, ojo suloyo (jangan sombong, jangan aneh-aneh, jangan mengeluh, dan jangan loyo). Jadilah orang besar pada hakikat, bukan orang besar pada jabatan yang ketika jabatannya hilang, maka hilang pula rasa sayang dan hormat orang lain padanya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement