Senin 14 Aug 2017 16:03 WIB

Nahrawi ke Adhyaksa: Seharusnya Berterima Kasih, Masa Ngeluh

Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (kiri) mengikuti prosesi Raimuna Nasional XI yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun Pramuka ke-56 di, Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin (14/8).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault (kiri) mengikuti prosesi Raimuna Nasional XI yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun Pramuka ke-56 di, Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault sempat menyinggung soal anggaran Kwarnas Gerakan Pramuka yang terlambat dikucurkan. Hal ini disampaikannya di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memperingati Hari Pramuka dan pembukaan Raimuna Nasional XI 2017 Gerakan Pramuka di Cibubur, Jakarta Timur.

Menanggapi hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun menyampaikan dana yang dimaksud sudah lama dikucurkan. Seharusnya, kata dia, Adhyaksa berterimakasih lantaran dana tersebut sudah dicairkan dan harus dapat bertanggungjawab dalam perkataan dan perbuatan.

“Sudah kok, sudah lama sekali, mestinya berterima kasih. Masa kayak gini masih ngeluh. Jadi Darma Pramuka itu tabah, bertanggung jawab, suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuataannya,” ujar Imam, Senin (14/8).

Ia mengaku, telah menyerahkan dana tersebut bahkan di depan Presiden. Kendati demikian, Imam juga mengaku heran, masalah anggaran tersebut diungkapkan oleh Adhyaksa dalam kegiatan ini. “Sudah dari kemarin-kemarin 10 hari yang lalu di depan Presiden. Tapi saya nggak tahu kok diungkap di depan forum yang terhormat dan mulia ini. Saya nggak tahu. Pramuka nggak boleh emosi,” ucap dia.

 

Namun, saat ditanya apakah dirinya tersinggung terhadap sambutan Adhyaksa tersebut, Imam mengatakan hanya bertepuk tangan saja mendengar hal itu. “Saya tepuk tanganin, karena saya Pramuka sejati,” kata dia.

Ia juga menegaskan, di dalam Pramuka, organisasi massa yang tak sesuai Pancasila seperti HTI dilarang keberadaannya. Menurutnya, dalam Gerakan Pramuka dilarang muncul paham-paham baru yang merusak Pancasila.

Sebelumnya, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan meskipun dana rutin Kwarnas terlambat turun, panitia tetap semangat menggelar kegiatan Gerakan Pramuka ini. Ia pun menyampaikan, dana rutin Kwarnas Gerakan Pramuka tersebut akhirnya turun pada pekan lalu dari Kemenpora. Namun, dana untuk kegiatan Raimuna yang telah diajukan belum turun.

"Meskipun dana rutin Kwarnas Gerakan Pramuka terlambat turunnya, semangat kami untuk menyukseskan kegiatan ini justru semakin naik. Persiapan dikebut siang malam tanpa henti," kata Adhyaksa.

Seperti diketahui, Menpora memang pernah membekukan anggaran Kwarnas Pramuka. Hal ini terkait dengan isu keterlibatan Adhyaksa dengan ormas HTI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement