REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan proyek Simpang Susun Semanggi akan segera mendapatkan nama resmi pada Senin (17/7). Nama resminya akan diputuskan pada saat rapat pimpinan.
"Besok Senin akan kami bahas di Rapim. Saya sampaikan, Pak Ahok minta namanya Simpang Susun Semanggi. Simpang Baja Semanggi itu usulan banyak orang juga. Tapi nanti kita Rapimkan antara dua itu, Simpang Susun Semanggi atau Simpang Baja Semanggi," ujar Djarot di Kota Tua, Ahad (16/7).
Djarot mengatakan nama "Semanggi" harus ada di nama resmi proyek yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk tersebut. Sebab, Djarot mengatakan, nama "Semanggi" tersebut merupakan landasan yang ditorehkan oleh Insinyur Soekarno dan Insinyur Soetami yang lebih dulu membangun Jembatan Semanggi dengan teknologi yang luar biasa pada masanya.
"Tadi (kemarin) sore saya ke sana luar biasa kelihatannya, Simpang Susun Semanggi itu dapat mengurai kemacetan, dengan catatan pekerjaan MRT di Benhil dan Blok M selesai," ujar Djarot.
Simpang Susun Semanggi sempat dikabarkan akan dinamakan Simpang Badja (Basuki Djarot). Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengkonfirmasi nama Badja untuk Simpang Susun Semanggi.
"Bukan pakai 'D' tapi pakai 'J'. Kalau 'D' itu berarti Djarot. Baja itu kan memang banyak konstruksinya dari baja," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (13/7).
Selain itu, Djarot mengungkapkan nama resmi Simpang Susun Semanggi sedang dalam tahap pengusulan. Simpang Baja Semanggi merupakan nama yang diusulkan oleh Djarot.
"Simpang Susun Semanggi penting dibangun untuk menyambut Asian Games 2018," ungkap Djarot.