Rabu 28 Jun 2017 22:21 WIB

Polda Sumut Serahkan Jenazah Terduga Teroris ke Jakarta

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polda Sumatera Utara menyerahkan jenazah Ardial Ramadhana, terduga teroris yang menyerang personel kepolisian saat melaksanakan tugas jaga pada Ahad (25/6) dini hari, kepada keluarganya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, Selasa, mengatakan jenazah terduga teroris itu diserahkan kepada orang tuanya di Jalan Makmur, Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang.

Ketika akan diserahkan kepada keluarganya, warga Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, melakukan aksi penolakan terhadap jenazah terduga teroris tersebut. Warga berkumpul di dekat rumah orang tua Ardial Ramadhana yang berlokasi di Gang Dahlia setelah mendapat informasi bahwa jenazah akan diserahkan dari Polda Sumut ke pihak keluarga.

Sebagian warga ada yang melakukan orasi yang berisikan penolakan terhadap orang yang terlibat aksi terorisme, terutama kelompok bersenjata ISIS. Disebabkan diduga terlibat dengan jaringan ISIS, pemuka agama di desa tersebut tidak mau melakukan shalat jenazah pelaku penyerangan terhadap personel Polda Sumut itu.

Polda Sumut mengambil kebijakan untuk melaksanakan fardhu kifayah berupa memandikan dan mengafani jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kemudian, dilaksanakan juga shalat jenazah di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan dengan imam AKP Kholis.

Setelah fardu kifayah itu ditunaikan, dilakukan pemakaman terhadap jenazah Ardial Ramadhana di Perkuburan Islam di Jalan Kemiri I Lingkungan I Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota. Pada Ahad sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi penyerangan terhadap personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.

Akibat penyerangan yang belakangan diketahui pelakunya bernama Ardial Ramadhana tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.

Namun, pelaku yang berjumlah dua orang itu berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Ardial Ramadhana tewas, sedangkan seorang lagi bernama Syawaluddin Pakpahan luka tertembak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement