Rabu 28 Jun 2017 12:42 WIB

Kawasan Tempat Wisata di Jakarta Diklaim Aman

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja melakukan renovasi skate park Kalijodo, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja melakukan renovasi skate park Kalijodo, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Selain tempat wisata, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) dan ruang terbuka hijau (RTH) Kalijodo juga ramai dikunjungi warga. Di RPTRA Kalijodo banyak anak-anak yang bermain jungkat-jungkit, ayunan, dan perosotan.

Bergeser ke ruang tunggu RPTRA, banyak keluarga yang makan bersama membentuk lingkaran. Mereka membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Seorang warga dari Cikampek, Eka datang ke Jakarta dengan menggunakan kereta. Ia mengajak serta keluarganya  untuk pergi ke RPTRA dan RTH Kalijodo. "Habis ini saya mau ke Monas naik bus tingkat. Terus pulang ke Cikampek," kata Eka ditemui di RPTRA Kalijodo.

Selain itu, Rudi (29 tahun) mengajak dua anaknya Syifa (7 tahun) dan Nafis (dua tahun) untuk bermain di RPTRA Kalijodo. Warga Pekojan ini tiba di RPTRA Kalijodo pukul 09.00 WIB. "Soalnya gratis makanya ke sini," ujar Rudi.

Menurutnya, kawasan Kalijodo sudah lebih baik dibanding dahulu. "Dulu kan anak-anak enggak bisa main " katanya.

Sementara itu Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Jupan Royter meninjau kawasan RPTRA dan RTH Kalijodo. Sejauh ini, kondisinya terbilang aman. Jupan juga mengatakan tempat wisata lainnya di Jakarta aman. "Nanti yang mulai ramai mungkin Kamis, Jumat, Sabtu. Kan sudah menjelang pulang (dari mudik)," ujar Jupan di RPTRA Kalijodo, Rabu (28/6).

Pihaknya juga mengerahkan sebanyak 3.000 personel untuk mengamankan ibu kota saat libur lebaran. "Personel kita ada 4.00. Kira-kira 2.000 lebihlah yang operasional sudah aktif di semua wilayah," katanya.

Selain itu, bekas pembongkaran rumah-rumah bedeng di kolong tol Prof r Sedyatmo tetap dipantau oleh Satpol PP. Kolong Tol Prof Dr Sedyatmo berada di kawasan Kalijodo. Jika rumah-rumah bedeng tersebut muncul kembali, Jupan mengatakan, maka akan ditertibkan lagi. "Iya, dibongkar. Enggak bisa (bangun rumah di situ)" ujarnya.

Jupan kemudian merasa heran mengapa masih ada orang yang mendirikan sekat-sekat dari kardus atau triplek di pinggir jalan seberang RPTRA Kalijodo. Menurut pantauan Republika.co.id, ada terlihat satu orang sedang duduk di antara sekat-sekat tersebut. "Sudah dibilang enggak bisa (bangun sekat-sekat). Kami akan tetap awasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement