Selasa 03 Oct 2017 18:59 WIB

Masjid Kalijodo Diresmikan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau pemasangan bagian tembok Berlin dan Patung Menembus Batas di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Selasa (26/9). P
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau pemasangan bagian tembok Berlin dan Patung Menembus Batas di RPTRA Kalijodo, Jakarta, Selasa (26/9). P

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meresmikan Masjid Al-Mubarokah Kalijodo pada Selasa (3/10) pukul 17.30 WIB. Peresmian ini juga dihadiri oleh pejabat pemerintahan Jakarta Barat dan sekitarnya, ulama, serta warga masyarakat sekitar Kalijodo.

Djarot beserta rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 16.20 WIB dan langsung disambut warga sekitar Kalijodo. Masjid Al-Mubarokah Kalijodo diresmikan dengan ditandatanganinya prasasti oleh Djarot.

Dalam pidato sambutannya, Djarot mengungkapkan bahwa ia sangat senang karena Jakarta Barat dan Jakarta Utara mendapatkan berkah berupa masjid Al-Mubarokah. Ia berharap masyarakat Kalijodo dan sekitarnya, termasuk turis yang berwisata di kawasan ini bisa memanfaatkan masjid tersebut sebaik mungkin.

"Semoga warga bisa memanfaatkan masjid ini untuk aktivitas seperti khitanan, pengajian, dan sejenisnya," kata Djarot.

Masjid yang bernuansa betawi ini memiliki semacam aula di lantai satu dan tempat sholat di lantai dua. Djarot sengaja meminta desain gaya betawi karena masjid ini dibangun di lingkungan orang betawi.

Melalui pidato sambutannya, Djarot juga mengajak masyarakat sekitar untuk memakmurkan masjid Al-Mubarokah tersebut. "Mari kita makmurkan. Mari kita isi dengan kegiatan yang menguatkan ketaqwaan pada Allah SWT," katanya.

Di akhir pidato sambutannya, Djarot berharap pemerintah setempat bisa membuat zebra cross supaya keamanan masyarakat yang akan beribadah di masjid tersebut terjamin. Melalui kesempatan ini Djarot juga meminta maaf akan kekhilafannya selama memimpin Jakarta mengingat pada tanggal 15 Oktober 2017 ia akan mengakhiri jabatannya.

Ia juga memohon maaf atas nama dua mantan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama serta Joko Widodo. Acara sambutan diakhiri dengan penandatanganan prasasti, lalu dilanjutkan shalat maghrib berjamaah. Setelah itu, diakhiri dengan pemotongan nasi tumpeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement