Selasa 23 May 2017 07:26 WIB

Yohana: Pemberdayaan Perempuan Sudah Cukup Maju

Rep: Kabul Astuti/ Red: Angga Indrawan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, mengatakan masalah pemberdayaan perempuan di Indonesia sudah cukup maju dalam segala bidang. Hal ini dikatakan dalam Anugerah Perempuan Indonesia V 2017 di Kementerian PPPA, Jakarta, Senin (22/5).

Yohana mengatakan penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia ini diberikan setiap tahun untuk memberikan motivasi dan menghargai kontribusi yang telah diberikan kaum perempuan Indonesia. Ada beberapa wali kota, bupati, dan perempuan dari dunia usaha yang menerima penghargaan ini.

"Indonesia sudah dipakai untuk role model untuk negara-negara yang lain, terutama di negara-negara Muslim, berarti sudah terlihat perubahan besar dari waktu ke waktu terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia," kata Yohana Yembise, di Jakarta, Senin (22/5).

Yohana menerangkan Indonesia mempunyai Indonesia punya banyak program mengatasi kekerasan. Salah satunya, Jelajah 3Ends. Kemen PPPA mengadakan diskusi musikal dari satu daerah ke daerah lain. Menurut Yohana, cara ini akan menarik perhatian masyarakat untuk berbondong-bondong berkumpul bersama di lapangan atau aula sampai ribuan orang.

Program prioritas Kemen PPPA ini memiliki tiga fokus, yakni mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia, dan mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi kaum perempuan. Yohana mengatakan kaum perempuan harus diberdayakan agar berkiprah sejajar dengan kaum laki-laki.

Lanjut Yohana, masyarakat perlu mendengar bahwa negara hadir untuk melindungi perempuan dan anak, serta memperhatikan kesejahteraan kaum perempuan. Kemen PPPA telah menyiapkan anggaran khusus untuk program-program pemberdayaan perempuan. "Pemberdayaan ekonomi perempuan ini kami bantu semua dengan industri-industri rumahan, dan itulah bagaimana negara hadir untuk memperhatikan itu," ujar Yohana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement