Selasa 18 Apr 2017 08:48 WIB

Wadah Pegawai KPK Minta Presiden Bentuk TPF untuk Novel Baswedan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK menunjukan spanduk berisikan usut tuntas kasus novel seusai berdoa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan saat melakukan aksi solidaritas di Gedung KPK Jakarta, Kamis (13/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK menunjukan spanduk berisikan usut tuntas kasus novel seusai berdoa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan saat melakukan aksi solidaritas di Gedung KPK Jakarta, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wadah Pegawai KPK (WP-KPK) berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, sebagai bentuk keseriusan presiden dan pemerintah membongkar motif dibalik penyiraman Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.

Salah seorang Ketua di Wadah Pegawai KPK, Hery Nurudin menyampaikan terima terima kasih kepada Presiden, Wakil Presiden Republik Indonesia, Pimpinan Lembaga, Elemen Masyarakat serta seluruh pihak yang telah memberi dukungan kepada KPK. Khususnya atas kejadian yang menimpa Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan.

"Kami konsisten meminta Presiden untuk membongkar berbagai teror kepada KPK melalui pembentukan tim gabungan pencari fakta secara independen yang melibatkan berbagai pihak baik internal maupun eksternal pemerintah," terangnya dalam melalui pernyataan sikap Wadah Pegawai, Senin (17/4).

Mewakili pegawai KPK, pihaknya menyatakan bahwa kejadian yang menimpa Novel Baswedan tidak menyurutkan semangat pemberantasan korupsi. "Tidak menyurutkan kami untuk terus memberantas korupsi," terangnya.

Karena itu, lanjutnya, pegawai KPK ikut mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk terlibat aktif dan terus mendukung upaya besar mencegah dan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement