REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transjakarta dan angkutan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di Gedung DPP Partai Golkar, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono menegaskan hal tersebut tidak ada kaitan dengan Pilkada Jakarta.
Budi mengatakan pihak Transjakarta hanya datang memenuhi panggilan KWK. Menurutnya, dimanapun dapat dijadikan tempat acara karena itu bukan permasalahan pokok. Permasalahan utamanya adalah Transjakarta ingin memberiikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, dalam hal ini bersama KWK. Untuk itu, Budi memastikan kenetralan pihaknya. Ia berharap hal tersebut nantinya tidak dipolitisasi.
"Netral, pasti netral kok," ucapnya.
Sementara, Ketua Umum KWK Laode Djeni Hasmar menjelaskan pemilihan Gedung Golkar sebagai tempat acara. Menurutnya, gedung ini memang kerap dipakai untuk Rapat Anggota Tahunan KWK. Maka tahun ini pun gedung ini digunakan lagi.
Laode mengungkapkan hal tersebut tidak lepas dari sejarah pembentukan KWK. Terbentuknya KWK merupakan peran dari Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro). Kosgoro sendiri merupakan salah satu elemen pembentukan awal Golkar. Namun, operasional KWK tetap independen. Hal ini karena anggota KWK sendiri terdiri dari berbagai partai.
"Anggota dari mana-mana kok," katanya.
Acara itu juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta Irwandi mewakili Plt Gubernur dan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Tubagus Arif.
Penandatangan MOU antara Transjakarta dan KWK itu juga berbarengan dengan Rapat Pleno KWK. Diharapkan penandatanganan MOU dapat memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat pengguna transportasi umum.