Rabu 24 Sep 2025 14:15 WIB

Transjakarta Klaim Tingkat Kecelakaan Armadanya Terus Menurun Sejak 2022

Tiga peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta menjadi sorotan publik.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Bus transjakarta melintas di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Bus transjakarta melintas di Halte Jaga Jakarta, Senen, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya tiga peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta menjadi sorotan publik. Pasalnya, peristiwa itu terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan, yaitu tidak sampai satu bulan.

Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, kecelakaan adalah hal yang muskil dihindari dalam sektor transportasi. Meski begitu, BUMD Jakarta menyatakan akan terus berupaya untuk meminimalkan kejadian kecelakaan.

Baca Juga

"Tentunya cita-cita kita itu adalah zero accident, tapi dalam perusahaan transportasi kecelakaan tentu tidak bisa dihindari," kata dia di Gedung DPRD Provinsi Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Welfizon menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memiliki rumus untuk mengukur tingkat kecelakaan (accident rate) dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 85 Tahun 2018. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kecelakaan adalah jumlah kecelakaan dikali 100.000 dibagi jumlah kilometer tempuh.

Ia mengeklaim, jika mengacu rumus itu, tingkat kecelakaan Transjakarta terus mengalami penurunan sejak 2022. Ia menyebutkan, pada 2022 tingkat kecelakaan Transjakarta berada di angka 0,55. Angka itu terus menurun menjadi 0,5 pada 2023, 0,36 pada 2024, dan 0,32 hingga Agustus 2025.

"Artinya ada proses perbaikan dari sisi safety," ujar Welfizon.

Meski begitu, Transjakarta disebut tidak akan berhenti melakukan upaya perbaikan. Pasalnya, unsur keselamatan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas layanan transportasi.

"Kalau kita bicara safety itu, itu harus berangkat dari standar, kemudian inspeksi dan audit, investigasi, kemudian akan ada standar baru lagi," kata dia.

Berkaca dari tiga kasus kecelakaan yang terjadi dalam sebuah terakhir, Welfizon mengatakan, pihaknya bakal melakukan penguatan sumber daya manusia atau human factor. Mengingat, kasus kecelakaan yang terjadi itu di antaranya disebabkan faktor manusia.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan transparansi data terkait dengan kinerja keselamatan. Untuk itu, Transjakarta nantinya akan melibatkan tim independen untuk memastikan kelaikan bus dan kesiapan para pengemudi.

"Masukan-masukan ini tentu menjadi input bagi kami, termasuk juga menyiapkan di TJ Academy. Kami punya simulator, tadi disampaikan, yang bisa memberikan latihan terkait dengan kondisi-kondisi tertentu, sehingga pramudi juga bisa lebih andal dan bisa menghandle kondisi-kondisi yang kritis," kata Welfizon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement