REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Nasriyanto, mengatakan pihaknya masih melakukan penyisiran korban banjir dan tanah longsor di sejumlah kawasan perbukitan. Warga setempat dilaporkan telah kembali ke rumah masing-masing pada Ahad (5/3).
Menurut Nasriyanto, hingga Ahad malam, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor sebanyak lima orang. Dua orang lainnya menderita luka berat.
"Pada Ahad sore tim kami masih menyisir sejumlah perbukitan dengan menyemprot air untuk mencari korban yang mungkin masih tertimbun. Kami belum bisa memastikan apakah akan ada tambahan korban jiwa atau tidak," ujar Nasriyanto ketika dikonfirmasi Republika, Ahad malam.
Kondisi lokasi bencana pada Ahad malam, tutur dia, masih diguyur gerimis. Sementara itu, pembersihan rumah warga sudah dilakukan sejak Ahad pagi.
Sebagian besar warga kini sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebanyak enam titik pengungsian masih bertahan di Kecamatan Pangkalan. "Sebab jika turun hujan deras, warga masih khawatir dan kembali menuju pengungsian," lanjutnya.
Sementara itu, pembersihan juga telah dilakukan di beberapa fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit dan kantor pemerintahan. Menurut Nasriyanto, genangan air masih ada di sejumlah titik. "Secara umum, banjir sudah surut. Namun, masih ada genangan air. Khsususnya di beberapa titik Kecamatan Pangkalan," tambahnya.
Sebelumnya, banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, Sabtu (4/3). Banjir disebabkan curah hujan tinggi sejak Jumat (3/3). Berdasarkan data yang dihimpun Republika, ada tiga daerah yang terkena longsor dan 11 daerah yang terkena bencana banjir.
Bencana longsor tersebut terjadi di Nagari Koto Alam , Jalan Maek dan Air Putih. Sementara itu, banjir terjadi di daerah Nagari Sopang, Pangkalan, Nagari Gunung Malintang, Kecamatan Kapur Sembilan, Limbanang Baruah, Nagari Mungka, Nagari Subarang Air, Nagari Taram, Nagari Batu Balang, Jorong Buluh Kasok dan Nagari Sarilamak.