REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyebut otak perampokan di rumah Asep Sulaiman di Pondok Indah beberapa waktu lalu, AJS mendapatkan senjata api (sempi) dari oknum TNI. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, tersangka AJS membeli senjata kepada perantara yang membeli pada oknum TNI tersebut.
"Senjata itu dari oknum TNI, dan kita sudah serahkan ke POM," ujar Hendy kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1).
Hendy menuturkan, para pelaku pernah melakukan kejahatan serupa dan hasil kejahatannya tersebut digunakan untuk membeli senjata api yang digunakan untuk merampok di rumah Asep Sulaiman. Namun, kendati dibeli dari konum TNI, Hendy memastikan oknum tersebut hanya berperan sebagai penjual dan tidak terlibat dalam perampokan.
"Memang beli dari oknum TNI melalui perempuan, salah satu kerabatnya. Sepertinya dari hasil kejahatan sebelumnya. Itu murni menjual doang dari TNI," kata Hendi.
Saat ini, Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sudah melakukan pelimpahan seluruh tersangka berikut barang buktinya ke pihak Kejaksaan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, AJS alias Adhi Jhon Suyadi kini sudah didaftarkan sejak Kamis (12/1) lalu untuk segera disidangkan pekan depan.
Pada 3 September tahun lalu, perampokan terjadi di rumah Asep Sulaeman, Jalan Bukit Hijau 9, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Polisi behasil meringkus dua pelaku berinisial AJS dan S. Dalam pengembangan kasus tersebut, polisi juga meringkus tiga orang rekan AJS dan S, yakni RHN, HS dan SAS.