Senin 23 Jan 2017 11:53 WIB

Habib Rizieq Heran, Berikan Warning Kebangkitan PKI Malah Dipolisikan

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mendatangi Polda Matro Jaya sekitar pukul 11.00 WIB. Rizieq akan diperiksa perihal tuduhan palu arit yang terdapat di logo rupiah baru. Habib Rizieq mengaku siap untuk menjalani pemeriksaan pada hari ini. Kesiapannya ditunjukkan dengan acungan jempol yang dia tunjukkan pada awak media.

Kondisi sedikit rusuh saat Habib Rizieq akan memasuki gerbang Direktorat Tindak Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Awak media berusaha untuk menerobos barisan polisi yang berjaga di sepanjang gerbang menuju gedung.

Sampai kemudian Habib Rizieq angkat bicara dan berjanji untuk memberikan penjelasan. "Cukup-cukup, satu kalimat saja perhatikan semuanya," ujar Habib Rizieq di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (23/1).

Habib Rizieq mengaku heran kenapa dia dipanggil oleh penyidik. Padahal mengaku justru memberikan warning kepada pemerintah bahkan bangsa Indonesia atas munculnya indikasi kebangkitan PKI. "Tapi kemudian karena warning yang saya berikan tentang indikasi kebangkitan PKI, saya (justru) dipanggil. Maka itu saya sendiri heran," kata Habib Rizieq.

Dia mengaku telah memberikan warning tersebut kepada DPR RI dan juga masyarakat Indonesia. Habib Rizieq pun berharap agar peringatan yang diberikan dapat dijadikan perhatian bagi negara.

Namun justru upayanya itu berujung pada pemanggilan polisi. Ia pun mengaku harus memenuhi panggilan tersebut. Habib Rizieq ingin mengetahui apa alasan pemanggilannya sehingga keherananan yang dirasakannhya saat ini mendapat jawaban.

"Apa yang mau ditanya, dituduh, nanti kita lihat dulu pertanyaannya di dalam. Baru saya akan berikan keterangan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement