Senin 16 Jan 2017 17:51 WIB

Unpas dan UUM Gelar Penelitian Teknologi UMKM Kelapa

Ketua Bidang Kerja Sama Paguyuban Pasundan Dr Irma Rachmawati (kedua dari kiri) menunjukkan nota kerja sama dengan UUM di Kampus UUM, Malaysia, Senin (16/1).
Foto: Istimewa
Ketua Bidang Kerja Sama Paguyuban Pasundan Dr Irma Rachmawati (kedua dari kiri) menunjukkan nota kerja sama dengan UUM di Kampus UUM, Malaysia, Senin (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pasundan (Unpas) dan Universiti Utara Malaysia (UUM) menjalin kerja sama terkait pengembangan teknologi UMKM pada komoditas kelapa. Penandatanganan nota kerja sama dilakukan oleh Dekan CAS UUM Assoc Prof Dr Huda binti Haji  Ibrahim dan Ketua Bidang Kerja Sama Paguyuban Pasundan Dr Irma Rachmawati SH MH di Kampus UUM, Senin (16/1).

Melalui kerja sama tersebut, Unpas dan UUM akan melakukan penelitian terkait pengembangan produk berbahan kelapa dan pemasaran yang berbasis information and communication technology (ICT). Menurut Ketua Bidang Kerja Sama Paguyuban Pasundan Dr Irma Rachmawati SH MH, penelitian ditujukan untuk memberdayakan petani kelapa lokal.

Tema penelitian yang diangkat, sebut dia, yakni 'Research and collaboration on development of a virtual integrated hub to facilitate cross-border entrepreneur collaboration’. Harapannya, tambah dia, hasil penelitian itu mampu meningkatkan manfaat ekonomi dari komoditas kelapa. Pihaknya sengaja menggandeng UUM karena petani lokal Malaysia memiliki budaya dan kultur terhadap kelapa yang sama dengan Indonesia.

Namun, diakui dia, petani lokal Malaysia sudah terlebih dulu menyerap teknologi informasi sehingga mudah memasarkannya. ‘’Salah satu output dari penelitan ini, yakni memberikan perlindungan hak atas kekayaan intelektual petani lokal,’’ ujarnya kepada Republika, Senin (16/1).

Irma memaparkan, kepala merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, papar dia, sudah seharusnya petani kelapa merasakan peningkatan kehidupan dari kegiatan usahanya.

Dekan CAS UUM Assoc Prof Dr Huda binti Haji  Ibrahim menambahkan, masyarakat Indonesia memiliki kelebihan dalam hal kreativitas untuk  bidang apapun. Pihaknya akan melibatkan petani lokal Indonesia, Malaysia dan Thailand. Dengan demikian, imbuh dia, penelitian akan ditujukan pada kerja sama peninggkatan ICT knowledge tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement