REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan berencana merekayasa lalu lintas dan menutup Jalan Fatmawati dari 4 Februari sampai 11 Agustus 2017. Ini dilakukan dalam rangka pembangunan stasiun Mass Rapid Transit yang ada di Jalan Haji Nawi, Fatmawati, Jakarta Selatan. Sebab pembangunan tersebut membutuhkan ruang untuk konstruksi.
"Dan ini akan pernah pengalihan arus yg akan disosialisasikan intensif melalui berbagai media sedini mungkin besok rapat dengan Dirlantas," kata Sumarsono di Balai Kota usai rapat dengan jajaran PT MRT Jakarta, Senin (16/1).
Pria yang akrab dipanggil Soni ini mengatakan komandan rekayasa lalu lintas nanti adalah Dirlantas dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setiap pekan akan dipantau secara intensif perkembangan pengalihan dan kemacetannya. Selain itu, ia juga membahas desain muka kepala kereta MRT.
Sumarsono akan melakukan perubahan desain muka kepala kereta tersebut pada pekan depan. Perubahan ini dimaksudkan akan kepala kereta MRT terlihat lebih bagus. "Ini teman-teman banyak yang komentar. Kok bentuknya kurang bagus. Perubahannya kalau enggak bisa total aero dinamik ya paling minimum desain ulang rekayasa ulang aero dinamiknya saja," katanya.
Ia pun berharap proyek ini selesai pada Maret 2019. "Jadi saya berharap perubahan nilai tidak mengganggu jadwal operasi MRT tahun 2019," ujarnya.