Ahad 15 Jan 2017 23:11 WIB

Sosiolog: Kesenjangan Jadi Penyebab Kejahatan Terhadap Anak

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Angga Indrawan
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM), Sunyoto Usman menilai kesenjangan menjadi salah satu alasan penyebab seseorang melakukan kejahatan terhadap anak. Menurutnya, saat kesenjangan makin dalam, orang lalu mengambil jalan pintas.

"Sebagian yang mabuk, itu kan pengangguran, tak ada pekerjaan tetap," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (15/1).

Guru besar sosiologi itu menjelaskan, alkohol dianggap menjadi salah satu cara seseorang mengalihkan tekanan hidup. Hal tersebut diperparah dengan kesempatan kerja yang terbatas, serta tuntutan gaya hidup.

Sebelumnya, Polres Sorong Kota, Papua Barat mengamankan tiga pemuda yang diduga memperkosa dan membunuh seorang anak berinisial K (5) pada 12 Januari 2017 lalu. Kapolres Ajun Kombes Edfrie R. Maith menjelaskan, saat melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku dalam kondisi mabuk.

Menurut Sunyoto ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, yakni memperlakukan undang-undang dengan tegas. "Jangan ada kompromi, supaya ada efek jera. Jadi orang mikir dua kali menyakiti anak-anak," ujar dia.

Kedua, yakni, mengedukasi masyarakat. Menurutnya, perlu ada pendidikan karakter sejak dini terhadap anak-anak. Ia melarang orang tua selalu memanjakan anaknya. "Jadi, orang diberi sosialisasi edukasi bahwa sesuatu diusahakan melalui proses kerja keras. Nanti kalau orang yang terlalu dimanja, mencari jalan pintas," jelasnya.

Ketiga, yakni, harus ada narasi. Menurutnya, media sangat berperan mendidik masyarakat, menyakiti dan membebani orang lain, tidak baik. "Agama tak menghendaki seperti itu. Agama justru mengajari untuk bekerja keras. Itu tak gampang. Pemda, sekolah, aparat bersama lakukan narasi simultan," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement