Kamis 08 Dec 2016 11:04 WIB

JK: Evakuasi dan Rehabilitasi Pascagempa Dilakukan Beriringan

Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Tim SAR mengevakuasi korban selamat yang terjepit reruntuhan bangunan akibat gempa di Pasar Tringgadeng, Kecamatan Tringgadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar proses evakuasi dan rehabilitasi pascagempa 6,4 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12), dapat dilakukan secara beriringan. JK meminta pemerintah bersama rakyat harus bekerja keras untuk mengevakuasi.

"Menyelamatkan orang sambil merehabilitasi," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta Selatan, Kamis (8/12).

Saat ini, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki telah berada di Aceh atas arahan Presiden Joko Widodo untuk memantau langsung proses evakuasi dan rehabilitasi. Wapres menambahkan, pemerintah mengapresiasi langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melakukan verifikasi terlebih dulu dalam melaporkan jumlah korban tewas maupun luka-luka.

"Kadang-kadang kita menerima informasi dari Aceh beda-beda. Jadi semua sudah jelas kan masalahnya (perlu verifikasi)," kata dia.

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga saat ini jumlah korban tewas 102 orang, yakni 99 orang di Pidie Jaya, 2 orang di Bireun, dan 1 orang di Pidie. Sementara itu, ratusan orang lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa terjadi. Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban dikhawatirkan bisa terus bertambah karena masih ada warga yang terjebak di bawah bangunan yang ambruk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement