REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yakin pelaksanaan pilkada serentak 2017 ini tak akan diwarnai konflik di berbagai daerah. Kondisi ini menurutnya juga terlihat pada saat masa kampanye pilkada serentak tahun lalu.
"Sejak pilkada serentak tahun lalu, itu selama masa kampanye itu tenang-tenang saja," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (28/10).
Berdasarkan pengalaman pelaksanaan pilkada serentak tahun sebelumnya, tak ada pengerahan massa besar-besaran yang memicu terjadinya bentrok. Menurut JK, konflik dalam pilkada biasanya justru terjadi saat perhitungan suara.
"Biasanya bentrok itu di pengerahan massa. Di sistem lain tidak boleh ada rapat umum, hanya door to door, debat. Tidak ada baliho-baliho yang saling bersaing jadi sepanas apapun kampanye ini biasanya kerasnya di media, tapi persaingan fisik di lapangan Insya Allah tidak terjadi," jelas JK.
Dalam pilkada serentak 2017 dilaksanakan di 101 daerah di seluruh tanah air dan diikuti 153 pasangan kandidat. Masa kampanye pilkada mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
"Dulu kan lebih 200 yang pilkada hampir 300 malah, sekarang cuma lebih 100. Jadi yakin tidak akan terjadi konflik-konflik selama kampanye. Biasanya konflik itu terjadi waktu perhitungan suara," katanya.