Ahad 23 Oct 2016 23:26 WIB

Festival Laskar Pelangi Diharapkan Jadi Agenda Rutin

Anak-anak dari desa Lingga, Gantong, Belitung Timur, menari tarian Mendulang Timah dalam Festival Laskar pelangi di Museum Kata Andrea Hirata di Getong, Belintung Timur, Bangka Belitung.
Foto: Antara
Anak-anak dari desa Lingga, Gantong, Belitung Timur, menari tarian Mendulang Timah dalam Festival Laskar pelangi di Museum Kata Andrea Hirata di Getong, Belintung Timur, Bangka Belitung.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi berharap Festival Laskar Pelangi di Belitung menjadi agenda tahunan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu. "Kami berharap festival ini menjadi event tahunan untuk mendukung program tahunan nasional berupa sail Indonesia," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Ahad (23/10).

Ia menjelaskan, Festival Laskar Pelangi dapat menjadi salah satu nilai tawar untuk menarik dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, karena festival ini menampilkan berbagai seni budaya dari berbagai etnis dan daerah. "Penetapan tanggal pelaksanaan agenda tahunan ini harus ditetapkan jauh-jauh hari dan ini penting dilakukan sebagai petunjuk bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini," katanya.

Ia mengatakan, Festival Laskar Pelangi yang dibuka pada Jumat (21/10) ini untuk mendukung Sail Selat Karimata 2016 di Pulau Belitung. "Festival merupakan bagian dukungan Sail Karimata. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif terhadap pembangunan pariwisata daerah ini," ujarnya.

Menurut dia, berbagai seni budaya yang ditampilkan di Festival Laskar Pelangi sangat diminati wisatawan, peserta Sail Selat Karimata dari 14 negara yang singgah di Pulau Belitung. "Kami berharap seni dan budaya di festival ini dapat menjadi salah satu daya tarik bagi daerah untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah ini," ujarnya.

Festival Laskar Pelangi dimulai pada Rabu (19/10) hingga Ahad (23/10) di di Bundaran Batu Satam, Belitung mengelar berbagai seni budaya masyarakat Kepulauan Babel diantaranya berebut lawang, tarian selamat datang, beripat, betingger, putri panah, keramat lot, permainan tradisional anak-anak, parade suku budaya (Melayau, Bali, Jawa dan China) dan tarian kolosal "1.000 penari pendulang timah".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement