Ahad 04 Sep 2016 22:15 WIB

Jokowi Foto di Barisan Terdepan di Pembukaan KTT G20

Presiden Joko Widodo berada di barisan terdepan saat sesi foto sebelum seremoni pembukaan KTT G20 yang diselenggarakan di Hangzhou Internasional Expo Center (HIEC), Cina, Ahad (4/9).
Foto: Damir Sagolj/Reuters
Presiden Joko Widodo berada di barisan terdepan saat sesi foto sebelum seremoni pembukaan KTT G20 yang diselenggarakan di Hangzhou Internasional Expo Center (HIEC), Cina, Ahad (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Presiden Joko Widodo berada di barisan terdepan saat sesi foto sebelum seremoni pembukaan KTT G20 yang diselenggarakan di Hangzhou Internasional Expo Center (HIEC), Cina, Ahad (4/9).

Presiden berdiri nomor dua dari kanan berdampingan dengan Presiden Argentina Mauricio Macri sebelah kanannya dan Enrique Pe'a Nieto sebelah kirinya.

Sedangkan di belakang Presiden berdiri Wakil Perdana Menteri kedua dan Menteri Pertahanan Arab Saudi Wakil Putra Mahkota Muhammad bin Salman Alu Saud dan Perdana Menteri Inggris Theresa May dari 36 kepala negara dan pemerintahan dalam KTT G20 Cina 2016 ini.

Sementara Presiden Xi Jinping berada di tengah depan bersebelahan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel yang bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Usai sesi foto bersama para kepala negara dan pimpinan pemerintahan itu menuju lantai IV Hangzhou Internasional Expo Center (HIEC) untuk mengikuti seremoni pembukaan KTT G20.

Presiden Xi Jinping, saat membuka KTT G20, menyatakan KTT G20 Hangzhou harus menjadi awal baru bagi pemulihan ekonomi dunia. Xi mengatakan ekonomi global menghadapi risiko dan tantangan dan masyarakat internasional memiliki harapan tinggi pada KTT G20.

Menurut Xi, dunia harus membangun sistem koordinasi kebijakan makro-ekonom untuk mengatasi tantangan dan harus menghasilkan momentum pertumbuhan baru. "Kita harus memperbaiki tata kelola ekonomi global dalam menghadapi tantangan dan memperkuat jaringan keuangan global," kata Xi.

Presiden Xi berharap G20 harus mengambil peran kepemimpinan dalam pembangunan ekonomi dunia. G20 harus inklusif dan melaksanakan rencana yang sebenarnya bukan membuat janji-janji kosong, menjunjung tinggi semangat kemitraan saat bekerja dalam menghadapi kesulitan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement