Jumat 26 Aug 2016 13:51 WIB

Geledah Aset Rohadi di Indramayu, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

Rep: Lilis Handayani/ Red: Ilham
Penyidik KPK sedang melakukan pengeledahan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penyidik KPK sedang melakukan pengeledahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan terhadap sejumlah aset milik Panitera Muda PN Jakarta Utara, Rohadi, di kampung halamannya di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Kamis (25/8), malam. Dari hasil penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah dokumen yang diduga terkait dengan penyidikan tersangka yang terlibat kasus dugaan suap dalam kasus pedangdut Saiful Jamil.

 

Petugas KPK yang datang dengan menggunakan sekitar enam mobil Kijang Innova itu menggeledah sejumlah lokasi. Di antaranya, rumah milik Rohadi dan keluarganya, serta kantor Kecamatan Cikedung. Proses penggeledehan yang berlangsung hingga tengah malam itu mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian.

 

Di rumah Rohadi di RT 04 RW 07, Desa Cikedung Lor, penyidik KPK melakukan penggeledehan dengan disaksikan ketua RT setempat. Penyidik yang mengenakan rompi bertuliskan KPK itu menggeledah sejumlah ruangan.

 

Penggeledahan oleh penyidik KPK juga dilakukan di kantor Kecamatan Cikedung, tempat dinas Camat Cikedung, Darim, yang merupakan kakak kandung Rohadi. Selama hampir 3,5 jam melakukan penggeledahan di lokasi tersebut, penyidik KPK keluar dengan membawa sejumlah dokumen dan barang bukti lainnya yang dimasukkan ke dalam koper berwarna oranye.

 

Kepala Desa Cikedung Lor, Unggul Baniaji mengaku tidak mengetahui persis barang bukti dan dokumen apa saja yang disita oleh penyidik KPK. Dia mengaku hanya diminta datang untuk menyaksikan proses penggeledahan tersebut. "Saya ditelepon untuk menyaksikan di sini,’’ ujar Unggul, Jumat (26/8).

 

Seperti diketahui, Rohadi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan penyuapan terkait kasus pelecehan seksual dengan tersangka artis Saipul Jamil. Rohadi diduga menerima uang suap sebesar Rp 250 juta, yang diduga untuk mengatur perkara tersebut di meja hijau. 

 

Rohadi diketahui memiliki beberapa aset fantastis di kampung halamannya. Di antaranya, sebuah rumah sakit swasta lengkap dengan klinik kecantikan dan rumah mewah yang ditempati Rohadi saat pulang ke kampung halamannya. Rohadi juga memiliki tanah puluhan hektar yang rencananya akan dijadikan sebagai permukiman terpadu dengan fasilitas lengkap meliputi waterpark, sekolah, dan supermarket.

 

Namun, Rohadi juga dikenal berjiwa sosial dan dermawan. Dia kerap memberikan donasi kepada warga di kampung halamannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement