Kamis 11 Aug 2016 16:35 WIB

Bekasi Sita 70 Angkot tak Laik Jalan

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ani Nursalikah
Sebanyak 70 angkutan kota (angkot) tak laik jalan terkena razia Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sebanyak 70 angkutan kota (angkot) tak laik jalan terkena razia Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 70 angkutan kota (angkot) tak laik jalan terkena razia Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat. Angkot-angkot tersebut kemudian diamankan petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan tidak diizinkan beroperasi lagi.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan penertiban dilakukan terhadap angkot-angkot yang beroperasi di Kota Bekasi dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jasa. Razia digelar untuk meningkatkan standar angkutan umum yang ada di Kota Bekasi.

Penertiban yang dilakukan di Jalan Perjuangan, Bulan-Bulan, dekat Stasiun Bekasi ini menyasar armada yang sudah berusia di atas 15 tahun. Sesuai aturan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, usia angkot di Kota Bekasi dibatasi maksimal 15 tahun atau lima tahun ditambah dua kali masa perpanjangan.

"Angkot-angkot yang sudah habis masa trayeknya di atas 15 tahun, kita kandangkan dan tidak akan kita keluarkan lagi," kata Yayan Yuliana kepada Republika.co,id, Kamis (11/8).

Menurut Yayan, armada yang tertangkap dan sudah tidak laik jalan ini akan diminta untuk diplathitamkan dan tidak boleh lagi dijadikan kendaraan umum. Ia mendorong para pengusaha angkot beralih kepada kendaraan yang lebih besar. Misalnya, angkutan 3/4 atau elf.

Yayan menyampaikan, tak kurang dari 70 angkot terkena razia selama satu jam pertama. Ia memperkirakan, masih banyak angkot-angkot tak laik jalan di Kota Bekasi. Penertiban akan dilakukan secara maraton di berbagai lokasi berbeda.  Selain Jalan Perjuangan, penertiban rencananya akan dilakukan di Pondok Gede, Bantargebang, Bekasi Timur, dan beberapa ruas jalan prioritas lain.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Erwin, membenarkan banyaknya angkutan umum berusia senja yang beroperasi di Kota Bekasi. Para pengusaha angkot rata-rata terkendala biaya untuk melakukan peremajaan.

"Kebanyakan kalau mau mengganti terkendala besarnya biaya penggantian kendaraan. Jadi mereka tidak mampu, akhirnya ya seperti itu," ucap Erwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement