REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 21 bus yang dihibahkan ke Pemerintah Kota Bekasi, akhirnya siap beroperasi. Sebelumnya, bus tersebut berada di tempat penyimpanan sekitar delapan bulan. Bus tersebut berasal dari hibah Kementerian Perhubungan, Desember tahun 2018.
Walikota Bekasi, Tri Adhianto menolak jika bus tersebut dianggap mangkrak. Ia menjelaskan, selama ini, Pemerintah Kota Bekasi bersama BUMD, PDMP (Perusahaan Daerah Mitra Patriot) sedang menyiapkan keperluan administrasi operasional bus tersebut.
"Kemarin kita belum memenuhi ketentuan administrasi. Tapi memang masih dicari formatnya, karena ternyata harus di-BUMD-kan," kata Tri saat ditemui Republika.co.id di kantor Wali kota, Senin (12/8).
Selain menyiapkan keperluan administrasi, Pemkot Bekasi dan PDMP juga menyiapkan kerja sama dengan pihak ketiga. Pasalnya, biaya operasional bus tersebut tidak bisa diambil dari APBD Kota Bekasi.
"Saya lihat PD. Mitra Patriot selaku BUMD sudah mulai bekerja sama dengan salah satu pihak swasta dalam rangka pengelolaannya. Sehingga, kita tidak mengelola bus itu menggunakan APBD, tapi menggunakan dana pihak ketiga," ujarnya
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Senin (12/8), Bus hibah berukuran sedang tersebut masih berada di Kantor PDAM Patriot, Kota Bekasi. Fisik bus tersebut masih dalam keadaan baik, hanya saja seluruhnya dalam keadaan berdebu. Saat Republika.co.id mendatangi lokasi, terlihat ada beberapa petugas dari PDMP yang sedang melakukan pengecekan mesin.
Sebanyak 21 bus tersebut terdiri dari dua jenis, 20 bus berwarna biru sedianya akan digunakan sebagai bus Trans Patriot. Sedangkan, satu bus sisanya merupakan Bus Sekolah dengan plat nomor baru, berwarna putih merah.