Sabtu 04 May 2019 14:50 WIB

Wali Kota Bekasi Ingin Segera Revitalisasi Angkot Bobrok

Mustikajaya sebagai tempat untuk menampung angkot yang sudah tidak layak.

Rep: FEBRYAN.A/ Red: Dwi Murdaningsih
Trotoar yang berada di Jalan raya Sultan Agung, Kranji, Kota Bekasi dipenuhi oleh banyak angkot.
Foto: Muhammad Tiarso Baharizqi/Republika
Trotoar yang berada di Jalan raya Sultan Agung, Kranji, Kota Bekasi dipenuhi oleh banyak angkot.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi menginkan angkutan kota (angkot) yang beroperasi di wilayah yang ia pimpin untuk segera direvitalisasi. Hal itu karena sudah banyak angkot yang dalam kondisi tidak layak, tetapi masih tetap beroperasi.

"Saya sudah bicara dengan ketua Organda (organisasi angkutan darat) dan Kadishub (Kepala Dinas Perhubungan), segera lakukan revitalisasi terhadap angkot-angkot yang sudah sangat tidak layak," kata Rahmad ketika menghadiri peresmian angkot daring TRON di GOR Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat (3/5).

Baca Juga

Wali Kota Bekasi dua periode ini menjelaskan, angkot yang perlu direvitalisasi adalah yang kondisinya sudah rusak dan juga yang memiliki izin operasi lebih dari satu. Karena hal itu dapat membahayakan penumpang dan juga membuat penumpang enggan menggunakan moda transportasi tersebut.

Rahmad pun mengaku, telah menyediakan lahan di Mustikajaya sebagai tempat untuk menampung angkot yang sudah tidak layak tersebut. "Itu tempatnya seluas 8.000 meter persegi, jadi nanti angkot yang sudah tidak bisa dipakai lagi diletakkan disitu," kata Pepen, sapaan akrab Rahmad Effendi.

Pada kesempatan itu, Pepen juga mendorong Dishub dan Organda untuk berani dalam melakukan revitalisasi tersebut. "Mengelola angkot sejak saya jadi anggota DPRD tahun 1999, itu memang banyak hal yang unik. Tapi kita harus punya keberanian menata kota dengan penduduk hampir 2,7 juta ini," tutur Pepen.

Kepala Dishub Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan, memang saat ini sudah banyak angkot yang 'rombeng' di wilayah setempat. Namun ia memiliki strategi yang sedikit berbeda dengan  Wali Kota Bekasi untuk merevitalisasi angkot-angkot tersebut.

"Kalau Pak Wali kan dikandangin angkot yang tidak layak, nah kalau kita bisa diubah dari plat kuning ke plat hitam, itu lebih bijak. Dan jangan jadikan lagi angkutan umum," kata Yayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement