REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang berencana membangun 27 penampungan air untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi saat intensitas hujan yang tinggi.
"Perencanaannya, kita perlu membangun 27 penampung air, kolam retensi serta embung," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (18/6).
Ia menuturkan, rencana pembangunan tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar). Sebab, ia menjelaskan, pembangunan penampungan air dan perbaikan drainase membutuhkan biaya yang cukup.
Mahyeldi berujar, setidaknya butuh waktu selama satu hingga dua tahun realisasi pembangunan itu. Sehingga, ia melanjutkan, perlu kajian mendalam, saah satunya, untuk pembebasan lahan serta pembongkaran.
"Apalagi umur drainase (yang sudah ada) itu sudah puluhan tahun," ujar dia.
Mahyeldi menjelaskan, banjir setinggi 30 sentimeter (cm) hingga 1,5 meter yang melanda Kota Padang pada Kamis (16/6) malam, disebabkan intensitas hujan di atas 300 milimeter (mm).
"Intensitas curah hujan di atas 300 mm, ketika hujan, air laut juga pasang. Makanya di arah laut dan sungai terendam," jelasnya.
Mahyeldi berujar, bencana banjir yang melanda Kota Padang, menjadi masukan perencanaan pembangunan kota. Ia berujar, drainase merupakan salah satu penyumbang terjadinya banjir.
"Kita akan rehab total semua drainase," tutur Mahyeldi
Ia berharap, penampungan air tersebut mampu mengatasi sejumlah permasalahan banjir, baik dari hujan maupun rob.