REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Halal Watch akan menyurati pemilik kedai Nasi Uduk Babi Buncit dan pihak pengelola Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Surat yang akan dikirim dalam waktu dekat tersebut akan berisi undangan pertemuan dengan Halal Watch.
"Kami akan edukasi mereka agar mengembalikan orisinalinalitas makanan nasi uduk," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch Ikhsan Abdullah kepada Republika.co.id, Selasa (24/5).
Pihaknya yakin, pemilik kedai dan pengelola mal akan menyambut baik undangan ini. Halal Watch bukan kali ini saja melakukan edukasi seperti itu. Baru-baru ini mereka melakukan hal serupa di salah satu rumah makan di Bandung.
Dia meminta minimal pemilik kedai tidak mencampur antara makanan yang tidak halal dengan makanan yang halal. "Kami akag mengadvokasi dan mengajak mereka bicara dengan baik," ujar Ikhsan.
Menurut dia, boleh saja pemilik kedai menjual daging babi asal jangan mencampurnya ke makanan yang sudah mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia seperti nasi uduk, nasi lengko, nasi kuning, dan lainnya.
Dia khawatir hal ini akan berimbas pedagang nasi uduk yang menjual panganan halal. "Kasihan nanti banyak pedagang nasi uduk yang galau karena dituduh menjual hal serupa," kata dia.
Baca juga, LPPOM Minta Konsumen Lebih Kritis Terkait Produk Halal.
Dalam Undang-Undang Jaminan Produk Halal (JPH), harus ada batas pemisah (demarkasi) antara makanan halal dan haram. Ada kabar yang menyebut bahwa nasi uduk tersebut ditujukan untuk jemaat gereja yang berada di sekitar kedai.
Ikhsan pun mengatakan jika memang demikian kenapa kedai tersebut tidak terletak di jarak yang dekat dengan gereja. Hari ini Halal Watch sudah menyambangi lokasi tersebut. Menurut dia, di lokasi dekat kedai tidak terdapat gereja. "Saya sudah investigasi ke lokasi, itu bukanya setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu saja," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, peredaran foto Nasi Uduk Babi Buncit menghebohkan jagad media sosial. Yang membuat foto ini menjadi perhatian adalah sang pelayan dalam foto tersebut mengenakan kerudung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika