Kamis 21 Apr 2016 18:36 WIB

Nelayan akan Kawal Penghentian Reklamasi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Achmad Syalaby
  Ribuan nelayan bersama LSM melakukan aksi simbolis dengan menyegel pulau G proyek reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad (17/4). (Republika/Yasin Habibi)
Ribuan nelayan bersama LSM melakukan aksi simbolis dengan menyegel pulau G proyek reklamasi di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Ahad (17/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Muara Wisesa Samudra selaku pengembang yang terlibat dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta berjanji untuk menyetop kegiatan pembangunan Pulau G. Sikap itu diambil oleh anak perusahaan Agung Podomoro Group tersebut menyusul keluarnya keputusan moratorium (penghentian sementara) dari pemerintah pusat, Senin (18/4) lalu.

Nelayan Muara Angke pun menyatakan akan terus memantau situasi di kawasan itu untuk membuktikan janji PT Muara Wisesa Samudra tersebut. Salah satu nelayan Muara Angke, Hendriadi (51 tahun) menuturkan, ia bersama para nelayan lainnya akan terus memantau aktivitas di Pulau G pascakeluarnya instruksi moratorium dari pemerintah. 

"Jika pengembang masih belum juga menyetop kegiatannya di kawasan itu, nanti akan ada gerakan massa nelayan yang lebih besar lagi untuk menghentikan reklamasi," kata Hendriadi saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis (21/4).

Menurut dia, sejumlah aktivitas di Pulau G masih terlihat hingga Rabu (20/4) kemarin. Ia pun mengaku heran dengan ulah pengembang yang tidak mematuhi moratorium dari pemerintah pusat tersebut. "Itu kapal pengeruk pasirnya masih terus bolak-balik siang malam. Padahal sudah minta disetop sama pemerintah, tapi kok masih jalan ya? "Apa perlu kita segel lagi?" ucapnya.

Nelayan Muara Angke lainnya, Jaja mengatakan, kapal nelayan saat ini sama sekali tidak bisa berlayar di dekat Pulau G. Menurut dia, lokasi di sekitar pulau buatan itu kini seolah sudah menjadi kawasan tertutup buat para nelayan tradisional Muara Angke. Tak ada satu pun dari mereka diperbolehkan mendekat. Apalagi menginjakkan kaki di pulau itu untuk sekadar melihat proses reklamasi.

"Padahal, sebelum adanya proyek itu, kami bebas melintasi perairan di situ. Kini jalur yang dapati dilalui kapal nelayan semakin dipersempit oleh reklamasi," kata Jaja.

Asisten Wakil Presiden Hubungan Masyarakat dan Urusan Umum PT Muara Wisesa Samudra, Pramono menyatakan, perusahaannya siap menaati permintaan moratorium proyek reklamasi dari pemerintah. "Sekarang kami sedang fokus merapikan berbagai pekerjaan teknis untuk menghentikan proyek ini sementara waktu," ungkap Pramono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement