REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jika Jakarta ada gerakan menolak reklamasi Teluk Jakarta, di Bali ada gerakan menolak reklamasi Teluk Benoa.
Pada Sabtu (16/4), gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa dilakukan oleh komunitas Sekeha Teruna Teruni (STT) Kesiman Denpasar.
Aksi penolakan dilakukan dengan memasang Baliho Tolak Reklamasi Teluk Benoa, di depan Kantor Kecamatan Denpasar Timur.
Mengawali aksinya, kaum muda Desa Kesiman penolak reklamasi, itu terlebih dahulu berkumpul di Wantilan Pura Pengerebongan, selanjutnya berjalan kaki menuju Depan Kantor Kecamatan Kesiman.
"Dengan cara pemasangan baliho ini, kami ingin menunjukkan sikap bahwa kami menolak reklamsi," kata Gede Putra, salah seorang pemuda.
Dikatakannya, aksi yang dilakukan menuntut pemerintahan Joko Widodo untuk membatalkan Perpres No.51/2014. Karena selama ini sebut Putra, investor berlindung di balik Perpres itu untuk melaksanakan kegiatannya.
Sebelumnya, Forum Pemuda Batubulan (FPB), juga melakukan aksi serupa. Penolakan rekalamasi itu dilakukan meeka Selasa (12/4), dengan memasang Baliho Tolak Reklamasi di pertigaan Desa Batubulan.