REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar tidak merusak lingkungan. Saat ini PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) tengah mengembangkan Pelabuhab Benoa agar kapasitasnya dapat maksimal untuk mendukung pariwisata di Bali.
Budi menilai apa yang dilakukan Gubernur Bali dan Pelindo III sudah menata Pelabuhan Benoa dengan baik. "(Lahannya) 51 persen itu untuk hijau, hutan kota. Lalu yanh 49 persen untuk yang lain," kata Budi di Pelabuhan Benoa, Jumat (15/11).
Setelah pengembangan Pelabuhan Benoa selesai, Budi mengatakan nantinya fasilitas di Pelabuhan juga dapat tertata lebih rapi dan lengkap. Pelabuhan Benoa, kata dia, dapat memiliki layanan untuk bersandarnya kapal pesiar, logistik curah dan cair, dan kontainer.
"Jadi memang pengembangan Pelabuhan Benoa lengkap. Secara penumpang khususnya turist juga baik dan di sisi logistik juga baik," ujar Budi.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan pemerintah daerah sudah membahas secara detil mengenai konsep pengembangan Pelabuhan Benoa yang dilakukan Pelindo III. Koster menegaskan desain pengembangan Pelabuhan Benoa sudah final dan disetujui.
"Sudah saya tanda tangan dan saya sudah punlish kepada masyarakat dan masyarakat sudah setuju dengan ini. Sudah ramah lingkungan," tutur Koster.
Pengembangan yang dilakukan di Pelabuhan Benoa yakni dengan melakukan pelebaran alur di dari 200 meter. Selain itu pembangunan tiga dermaga di Pelabuhan Benoa juga akan dilakukan agar kapal cruise dapat bersandar.
Saat ini, pengembangan dan penataan Pelabuhan Benoa sudah memasuki fase baru. Setelah mendapatkan masukan dan usulan dari berbagai pihak, pengembangan pelabuhan yang dilakukan Pelindo III akan dikola sebagian besar sebagai hutan kota dan sebagian lagi digunakan untuk terminal energi, industri perikanan, dan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL).
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan industri perikanan di Pelabuhan Benoa merupaka salah satu yang terbesar di Indonesia, terutama pengolahan tuna. Dengan adanya pengembangan kawasan industri perikanan, kata Doso, pengolahan ikan di Benoa, industri perikanan, dan nelayan setempat dapat memanfaatkan fasilitas yang ada sehingga ekspor tuna dapat ditingkatkan lebih maksimal.
"Yang segar bisa langsung dikirimkan melalui Bandara Ngurah Rai, sedangkan yang beku bisa dikirim melalui Pelabuhan Benoa," ujar Doso.