Jumat 10 May 2024 16:40 WIB

KSP Dorong Percepatan Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub

Kata Abetnego, pemerintah akan menyiapkan solusi yang menguntungkan berbagai pihak.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Deputi II KSP Abetnego Panca Putra Tarigan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Deputi II KSP Abetnego Panca Putra Tarigan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Abetnego Panca Putra Tarigan mengatakan, perlunya percepatan pengembangan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Benoa. Sehingga aktivitas investasi dapat segera terlaksana di Pulau Dewata.

Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diproyeksikan dapat menjadi gerbang peningkatan ekonomi Bali melalui aktivitas pariwisata bahari. Menurut Abetnego, KSP bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi terus berkoordinasi memantau perkembangan pengembangan BMTH untuk mengawal PSN.

"Proyek ini sudah ditetapkan sebagai PSN sejak lama, kita harus pastikan segera ter-deliver," ucap Abetnego dalam Rapat Koordinasi Rencana Pemindahan Kapal Perikanan dalam rangka Pengembangan Pelabuhan Benoa dikutip dari siaran pers KSP di Jakarta, Jumat (10/5/2024).

Abetnego menjelaskan, KSP dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi terus bekerja sama secara intens dan menjadikan PT Pelindo sebagai percontohan dalam agenda enataan aset pada BUMN sejak 2023.

Sementara itu, Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) sebagai pelaku usaha perikanan di sekitar Pelabuhan Benoa mendukung upaya penataan Kawasan BMTH sebagai pemenuhan PSN. Pihak ATLI berharap terus ada ruang diskusi untuk mendukung pelaksanaan perencanaan penataan serta potensi ekonomi di kawasan BMTH.

Menanggapi hal tersebut, menurut Abetnego, pemerintah akan menyiapkan solusi yang menguntungkan berbagai pihak. Hal itu sekaligus sebagai penekanan dalam mendukung pemenuhan BMTH sebagai PSN, sebagaimana ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020.

"KSP dan seluruh pihak yang terlibat berkomitmen penuh untuk mendukung penyelesaian yang cepat dan baik untuk semua pihak, termasuk relokasi, kesiapan tempat dan kebutuhan nelayan yang dapat kita penuhi," kata Abetnego.

Direktur Strategi PT Pelindo (Persero), Prasetyo menjelaskan, saat ini perseroan telah melakukan pemetaan  BMTH ke dalam empat area, yaitu Benoa Eksisting, Area Pengembangan I, Area Pengembangan II dan Area HPL Pelindo non-Pelabuhan. Pelindo juga telah menyusun rencana pengembangan zona Port Associated Industry (PAI), untuk penataan kapalmtangkap ikan.

"Ada beberapa alternatif lokasi pemindahan kapan-kapal tangkap ikan tersebut, sehingga pengembangan BMTH dapat segera dilaksanakan dan dapat beroperasi sebagaimana ditargetkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional," kata Prasetyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement