Kamis 07 Apr 2016 14:00 WIB

Kemendesa dan TNI Siap Bangun 86 Desa Pertahanan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan suasana pedesaan.
Foto: panca/republika
Pemandangan suasana pedesaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (TNI AD) untuk mengembangkan desa pertahanan dan tangguh. Rencananya, kerjasama tersebut akan direalisasikan di 86 desa tertinggal.

"Pola pendekatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dalam memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat untuk membangun sinkron dan selaras dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan mekanisme bottom up. Ini adalah alih kendali pembangunan yang selama ini bersifat top down," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, Kamis, (7/4).

Menurut Anwar, secara substansi TMMD tersebut dapat dipandang sebagai keterlibatan TNI dalam membangun pedesaan. Sedangkan dari sisi formula, TMMD menjadi lompatan metodologi pembangunan yang mengacu pada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor.

"Program ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengabdian demi terwujudnya pertahanan negara di daerah tangguh. Juga merupakan upaya TNI untuk melestarikan sejarah terutama nilai kemanunggalan TNI dan rakyat," ujarnya.

Ia menjelaskan,  kerjasama tersebut dilakukan demi mewujudkan pertahanan negara serta percepatan desa dalam membangun Indonesia. Berkaitan dengan 86 desa yang menjadi target program TMMD, tersebar di luar pulau Jawa dari Aceh hingga kawasan Indonesia Timur.

Meskipun jumlah desa tersebut tidak banyak, namun diyakini mampu menjadi awal terbentuknya desa tangguh. "Dari 5.000 desa yang menjadi target untuk kita entaskan dari ketertinggalan, dibandingkan dengan jumlah 86 ini memang sedikit tapi kerjasama kita tidak hanya dengan TNI."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement