Selasa 29 Mar 2016 07:19 WIB

Kesungguhan Rekonsiliasi Golkar Dipertanyakan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Juru Bicara Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Andi Sinulingga (kiri), bersama Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia memberikan pernyataan sikap terhadap Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Juru Bicara Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Andi Sinulingga (kiri), bersama Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia memberikan pernyataan sikap terhadap Surat Keputusan Menkumham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mempertanyakan kembali kepada para pemimpin Golkar tentang iktikad baik dan kesungguhan untuk bersatu. Dia menyebut hendaknya Golkar mampu menyelesaikan secara tuntas perselisihan dengan segala dampaknya terutama ke daerah selama ini.

"Itu dapat dilakukan melalui komitmen untuk melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) sesegera mungkin seperti yang sudah diketahui secara luas oleh publik," ujarnya di Jakarta, Senin (28/3) malam.

Doli mengatakan putusan Mahkamah Agung tentang Munas Ancol, Jakarta Utara seharusnya tidak menjadi penghambat. Asal semua pihak berkomitmen dengan kesepakatan politik yang telah diambil sejauh ini.

Kalau putusan itu bisa disinkronkan dan ikut mendukung proses yang sudah berjalan, kata dia, itu bisa saja diterima. "Namun sebaliknya, apabila putusan itu malah bisa menimbulkan masalah baru dan menghentikan proses persiapan Munas rekonsiliatif, tentu harus diabaikan," ujarnya. Toh, kata Doli, semua pihak sesungguhnya sudah punya basis kesepakatan politik dan legalitas formal dari pemerintah dengan dikeluarkannya SK DPP Golkar Riau oleh Kemenkumham.

Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Riau ini mengatakan Partai Beringin tersebut sudah cukup kehilangan waktu dan energi, jadi sebaiknya tidak membuang waktu dan kesempatan. "Praktis kita sudah membuang waktu hampir dua bulan tidak ada progres berarti. Kita bisa bayangkan betapa meruginya karena dengan waktu dua bulan sesungguhnya sudah banyak effort yang bisa dilakukan di dalam menata partai kembali secara internal," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement