REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, di Indonesia terlalu banyak aturan dan regulasi. Setiap pemimpin mau mengambil keputusan dengan cepat selalu terhambat oleh regulasi yang ribet dan merepotkan.
Jokowi mengatakan, jika negara mau memenangkan persaingan maka harus selalu membuat kebijakan dan keputusan cepat. "Tak usah terlalu banyak perda, sebaiknya membuat perda dalam setahun itu satu atau dua saja tapi kualitasnya terbaik," ujarnya, Rabu, (23/3).
(Baca Juga: Jokowi Minta 3.000 Perda Bermasalah Langsung Dihapuskan)
Semakin banyak aturan menurut dia akan membuat semakin pusing. Terlalu banyak aturan dan regulasi tak bisa merespons perubahan global yang terjadi setiap saat.
Pembangunan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, itu harus dipercepat dan dipermudah regulasinya. Sebab pembangunan berbagai infrastruktur tersebut harus dilakukan dengan cepat agar bisa segera menyatukan dan mengkoneksikan semua orang di seluruh Indonesia.
"Dengan baiknya infrastruktur maka orang Aceh mau terbang ke Raja Ampat bisa. Orang Tarakan mau ke Aceh bisa,"katanya.
Namun sayangnya, terang Jokowi, biaya logistik di Indonesia 2,5 kali lipat lebih mahal dibandingkan Malaysia, Singapura. Akibatnya produk-produk Indonesia jadi lebih mahal. "Makanya kita harus bekerja keras mengejar ketertinggalan di bidang infrastruktur. Kalau tak cepat, kita akan ditinggalkan dalam persaingan," ujarnya.