Kamis 13 Nov 2025 05:41 WIB

Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Sepupu: Nyawa Dibayar Nyawa

Pelaku membunuh satu per satu korban dengan sadis.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Indramayu melakukan proses rekonstruksi dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Kabupaten Indramayu. Kegiatan rekonstruksi itu dilakukan di Lapangan Futsal Polres Indramayu, Rabu (12/11/2025).
Foto: Lilis Sri Handayani
Polres Indramayu melakukan proses rekonstruksi dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Kabupaten Indramayu. Kegiatan rekonstruksi itu dilakukan di Lapangan Futsal Polres Indramayu, Rabu (12/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Proses hukum di balik kematian satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Kabupaten Indramayu, terus berlanjut. Polres Indramayu melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan sadis tersebut.

Kegiatan rekonstruksi itu digelar di Lapangan Futsal Polres Indramayu, Rabu (12/11/2025). Kedua tersangka, R (35) dan P (29), memperagakan satu per satu adegan kejahatan yang mereka lakukan terhadap para korban.

Baca Juga

Adapun kelima korban terdiri dari Budi Awaludin (45), istrinya Euis Juwita (43), anak mereka RK (7) dan bayi B (8 bulan), serta ayah Budi yang bernama Haji Sahroni (76). Seluruh jasad mereka ditemukan terkubur di lubang di halaman belakang rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, pada Senin (1/9/2025) silam.

Sejumlah keluarga dari para korban pun menyaksikan proses rekonstruksi tersebut. Ekspresi geram, marah bercampur sedih terlihat dari wajah anggota keluarga itu saat melihat cara kedua pelaku menghabisi nyawa para korban.

Niko (38), salah seorang sepupu dari korban Budi, mengatakan, melalui proses rekonstruksi itu, bisa memperjelas secara rinci cara pelaku melakukan aksinya. Karena selama ini, masih ada sejumlah hal yang masih simpang siur, termasuk posisi jasad para korban saat pertama kali ditemukan.

“Saya sebagai keluarga korban, merasa sangat sedih dengan kejadian ini,” tutur Niko.

Niko berharap, para pelaku mendapat hukuman berat atas kejahatan mereka yang telah menghabisi nyawa lima keluarganya.

“Ya hukuman yang setimpal, nyawa dibayar nyawa,” tegas Niko. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement