Kamis 17 Mar 2016 16:40 WIB

Penjara Khusus Teroris, Yasonna: Itu Anggarannya Besar

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kepala BNPT Irjen Pol Tito Karnavian akan membuat penjara khusus teroris semacam di Guantanamo ditanggapi oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. Ia mengatakan, rencana tersebut perlu dana yang cukup besar.

Yasonna menilai, memang perlu adanya pemisahan lapas terkait terorisme ini. Karena, ia tak menampik jika tidak dipisahkan, para terpidana teroris ini memang menyebarkan paham radikalisme.

Ditemui di Kantor Menkopolhukam, Yasonna mengatakan, masih akan mempertimbangkan rencana tersebut. Tito pun secara pribadi belum membicarakan rencana tersebut kepada Yasonna.

"Belum ada omong-omongan. Tapi, itu anggarannya besar. Kita kan sementara sudah punya blok khusus. Jadi itu saja dulu," ujar Yasonna, Kamis (17/3).

Yasonna mengatakan, untuk saat ini ada blok khusus yang memang ada untuk teroris. Satu tempat blok itu memakai supermaximum security.

Sebelumnya, Tito Karnavian usai pelantikan di Istana Presiden mengatakan, salah satu tujuannya adalah dengan membuat penjara khusus teroris. Karena, menurutnya, rehabilitasi teroris selama ini dinilai melempem dan tidak berdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement