Rabu 27 Jan 2016 11:25 WIB

'Raskin Itu Sehat, Layak Konsumsi, Jangan Dijual'

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Karta Raharja Ucu
Stok Raskin (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Stok Raskin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tercatat 84.166 RTSPM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) sedikit lega. Soalnya, jatah Raskin (beras miskin), atau Rastra (beras sejahtera) 962.480 kilogram digelontorkan tepat waktu, Januari 2016.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Pemkab Boyolali, Dirham, Rabu (27/10), menuturkan, pemberian Raskin awal 2016 ini mengacu Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, Nomor 511/000635, tentang Pagu Raskin/Rastra Propinsi Jawa Tengah tahun 2016.

Setiap RTSPM nantinya akan menerima Raskin sebanyak 15 kilogram dengan harga tebus Rp 1.500 per kilogram. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan jadwal penyaluran Raskin ke Badan Usaha Logistik (Bulog) Sub Divisi Region (Sub Divre) III Surakarta. Selanjutnya, Bulog akan menyiapkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) berupa Raskin.

''Dalam waktu dekat, Raskin jatah Januari 2016 akan segera disalurkan pada akhir januari, atau awal Februari 2016 ke yang berhak menerima. Dan, jangan sampai terjadi orang yang bukan berhak menerima memakan hak orang miskin,'' ucap Dirham.

Dalam pelaksanaan penyalurann Raskin ini, mengacu  pada peraturan Raskin 2015, dimana dalam relaisasi di lapangan penyaluran Raskin kepada RTSPM dengan sistem cash and carry. ''RTSPM membayar dulu harga tebus Raskin, baru membawa pulang jatah Raskin ke rumah masing–masing,''katanya.

Raskin termasuk kelas beras medium, dan layak konsumsi yang diperuntukan bagi warga masyarakat miskin untuk pemenuhan kebutuhan pokok makan. Untuk itu, pihaknya berharap RTSPM tidak menjual Raskin di pasaran . ''Jadi, Raskin jangan dijual. Beras Raskin itu sehat dan layak konsumsi."

Kriteria Raskin, di antaranya, kandungan air maksimal 15 persen, bulir pecah maksimal enam persen, tidak ada hama, tidak ada sekam dan pasir. Jika para RTSPM menerima beras miskin yang berkutu, dan berbau untuk dilaporkan ke Bulog. Dan, Bulog akan segera mengganti dengan Raskin yang layak konsumsi.

Pihaknya juga berharap, Bulog untuk terus meningkatkan mutu Raskin. Sehingga Raskin tidak dijual, tapi sekaligus dikonsumsi masyarakat miskin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement