REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkap rencana mengembalikan bantuan pangan kepada masyarakat dari tunai ke dalam bentuk beras untuk warga miskin (raskin). JK menerangkan pemberian bantuan pangan dalam bentuk raskin itu dilakukan, untuk mengefektifkan penyerapan stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Sekarang kita akan kembalikan lagi raskin dalam bentuk, beras langsung kepada masyarakat yang kurang mampu," ujar JK saat memberi pengarahan kepada peserta Musrembang 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5) lalu.
Menurut JK, stok beras yang dibeli Bulog dari petani saat musim panen, menumpuk di gudang Bulog. Sementara, penyaluran beras yang dilakukan Bulog kurang optimal karena kondisi beras yang terlalu lama menumpuk di gudang Bulog.
"Bulog ditugaskan untuk membeli beras dari masyarakat pada saat musim panen, tapi tidak ada penyalurannya. Maka bisa terjadi beras Bulog penuh (karena tidak terserap) jadi kuning, akhirnya dibuang dan oleh karena itu kembali lagi dari tunai ke kembali langsung pemberian beras itu," ujar JK.
Karenanya, ia meminta peran dan partisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendukung rencana tersebut, guna tetap menstabilkan harga beras nasional. "Memang membutuhkan pekerjaan sedikit, tapi itulah cara kita untuk menstabilkan keadaan harga beras itu," katanya.