Selasa 05 Jan 2016 09:35 WIB

Tahun yang Berat Bagi Koalisi Merah Putih

Koalisi Merah Putih
Hatta Rajasa dan Pramono Anung berangkulan usai menandatangani kesepakatan damai antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/11). (Republika/Agung Supriyanto)

Sinyal adanya perubahan peta politik di parlemen disampaikan Ketua Umum DPP PPP versi muktamar Surabaya, Romahurmuziy. Menurut Romi, PAN dan PKS telah mengalami reorientasi dari partai politik di luar pemerintahan menjadi pendukung.

"PAN dan PKS mengalami reorientasi, yang sebelumnya KMP, namun sekarang sayup-sayup mengalami 'feeding out' menjadi pendukung pemerintah," katanya dalam refleksi akhir tahun 2015 di Jakarta, Selasa (29/12).

Bagi Romi, reorientasi kedua parpol itu merupakan hal yang baik karena bisa menciptakan stabilitas dalam kerja-kerja pemerintahan, khususnya dukungan di lembaga legislatif. Sebaliknya, apabila institusi DPR diwarnai perebutan kursi kekuasaan maka akan terjadi kemacetan kinerja DPR.

"Itu baik dalam konteks stabilitas karena kalau diwarnai 'kursi-kursi' kekuasaan maka akan ada kemacetan kinerja di DPR," ujarnya.

Ini merupakan bagian dari konsolidasi politik menghadapi agenda tahun 2016. Pertama, di tahun 2015 semua partai telah melakukan konsolidasi melalui permusyawaratan dalam bentuk musyawarah nasional (munas) dan muktamar.

Kedua, terjadi penguatan konsolidasi parpol pendukung pemerintah dalam bentuk pembubaran Kolisi Indonesia Hebat (KIH) dan digantikan menjadi Kerja sama Parpol Pendukung Pemerintah (KP3). "Itu kami siapkan agar memudahkan partai yang bergabung, memiliki pandangan sama," katanya.

Ketiga, masih kuatnya opini publik sebagai pemain di luar sistem dalam mewarnai demokrasi. Romi mencontohkan dalam kasus dugaan permintaan saham PT Freeport yang dilakukan Setya Novanto, desakan masyarakat harus sesuai dengan ketentuan.

"Lalu masih lemahnya peran legislasi DPR berhadapan dengan menguatnya parlemen digital seiring dengan semakin tersebarnya penggunaan media sosial," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement