Selasa 22 Dec 2015 14:41 WIB

Ahok: Metro Mini akan Punah Jika tak Gabung Pemprov DKI

Rep: C18/ Red: Bayu Hermawan
 Metromini bergabung dengan Transjakarta: Metromini terparkir di Terminal Manggarai, Jakarta, Selasa (30/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Metromini bergabung dengan Transjakarta: Metromini terparkir di Terminal Manggarai, Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Metro Mini ini akan musnah dengan sendirinya. Untuk menghindari hal tersebut, maka Metro Mini harus berintegrasi dengan PT TransJakarta.

"Mereka terpaksa harus gabung, kalau enggak mereka pasti bangkrut, itu aja udah caranya," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (22/12).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Ahok mengaku Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak mempersulit langkah Metro Mini kalau memang ingin bergabung. Katanya, ini sejalan dengan rencana penyediaan angkutan umum ibukota 24 jam penuh.

Dengan integrasi tersebut natinya masyarakat cukup membayar Rp 3500 untuk keliling Jakarta. Pemeritnah Provonsi DKI akan mensubsidi angkutan bus dengan skema tarif rupiah perilometer.

Ahok mengaku akan memaksa APTB untuk ikut bergabung dan berintegrasi dengan TransJakarta. Dengan begitu, katanya, pekerja yang berasal dari Bekasi atau Tangerang juga cukup membayar Rp 3500 hingga ke Jakarta.

"Jadi saya yakin ini adalah strategi paling betul untuk membuat semua angkutan di bawah naungan pemda Jakarta, saya bayar rp/km," ujarnya.

Sementara, Ahok mengaku akan terus menyita bus angkutan umum yang sudah tidak layak jalan dan berusia lebih dari 10 tahun.

Ini sesuai Perda No 5 Tahun 2014 tentang Transportasi yang menyebut angkutan umum berusai diatas 10 tahun sudah tidak boleh beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement