Ahad 20 Dec 2015 21:41 WIB

Kemenhub Fokus Pencarian Korban Kapal Marina

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Didi Purwadi
Warga melakukan verifikasi dan pendataan kepada petugas mengenai keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan Kapal KM Marina. (Republika/Debbie Sutrisno)
Warga melakukan verifikasi dan pendataan kepada petugas mengenai keluarga mereka yang menjadi korban kecelakaan Kapal KM Marina. (Republika/Debbie Sutrisno)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) fokus pada pencarian korban Kapal Marina Baru 02B yang karam di Teluk Bone, Sulawesi Selatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Bobby R Mamahit mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, karamnya kapal tersebut lantaran cuaca buruk hingga adanya ombak besar yang menyebabkan kapal tenggelam.

Proses pencarian saat ini ia katakan melibatkan banyak kapal dari TNI AL, Basarnas, Kapal navigasi, dan kapal cepat.

Laporan terakhir, lanjut Bobby, sudah diketemukan 44 penumpang dengan rincian 37 selamat dan 7 lainnya meninggal dunia.

"Kalau dari aspek keselamatan, dari kita sudah membuat maklumat pelayaran mengenai cuaca buruk, tapi kita lagi investigasi kenapa kapal berangkat kemarin itu, sedang dalam proses. Sekarang proses pertolongan dulu," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (20/12).

Jumlah penumpang yang diketemukan mengalami penambahan dari yang sebelumnya disampaikan Kapuskom Kemenhub JA Barata yang mengatakan sudah ada 42 penumpang yang ditemukan terkait insiden kapal KM Marina 2B yang mengalami kecelakaan, Sabtu (19/20).

"Sesuai informasi yang diterima Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, posisi saat ini (pukul 12.30 WIB) sudah 38 orang diketemukan dan 3 (tiga) orang diantaranya meninggal dunia," kata Kapuskom Kemenhub JA Barata.

Posisi sekarang, lanjutnya, dibawa ke Rumah Sakit Lasusua Kabupaten Kolaka Utara. Sementara penumpang yang pagi tadi diselamatkan kapal nelayan ada 4 orang dan ditampung di RS Pelabuhan Siwa.

"Jadi total  penumpang yang sudah ditemukan 42 orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement