Sabtu 14 Nov 2015 03:54 WIB

Inilah Percakapan Terakhir Dokter Andra dengan Ayahnya

Rep: c36/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang kerabat membawa foto dokter Dionisius Giri Samodra alias dr Andra (24) saat jenazah tiba di rumah duka di Komplek Mahkamah Agung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/11).  (Antara/Muhammad Iqbal)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Seorang kerabat membawa foto dokter Dionisius Giri Samodra alias dr Andra (24) saat jenazah tiba di rumah duka di Komplek Mahkamah Agung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/11). (Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebelum meninggal pada Rabu (11/11) lalu, dokter Dionisius Giri Samodra atau yang akrab disapa Andra sempat menghubungi ayahnya, Agustinus Mudjianto, 57. Agustinus mengenang ada dua percakapan terakhir dengan mendiang putra keduanya tersebut.

Ditemui  Republika.co.id di rumah duka, Perum Pamulang Indah, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (13/11), Agustinus tetap tampak tabah melepas kepergian putranya. Saat berbincang tampak matanya masih sembab dan merah sehabis menangis.

"Saat sudah berada di kapal barang pada Ahad (8/11), kawan Andra mengabari kondisi anak saya. Saya pun menelepon dia dan bertanya 'kamu sakit apa ?" tutur Agustinus.

Sayangnya, Andra tidak menjawab pertanyaan ayahnya. Saat itu dia langsung menutup telepon. 

Lewat kawan-kawan yang merawatnya, Andra menyampaikan pesan agar dibelikan pulsa Rp 20 ribu. "Mungkin untuk komunikasi. Lalu saya belikan Rp 50 ribu," jelas Agustinus. (Baca Juga: Dokter Andra Sempat Minta Dikirimi Pulsa Rp 20 Ribu).

Percakapan kedua dan terakhir sempat membuat batin Agustinus teriris. Dia mengatakan saat itu Andra sudah tak mampu menjawab telepon dengan baik. 

"Dia hanya bilang iya..iya saat saya katakan tungguin ayah . Saat itu kondisinya semakin menurun," lanjut Agustinus.

Setelah percakapan itu, nyawa dokter muda ini tidak tertolong. Dia menghembuskan nafas terakhir di ICU RSUD Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Dia meninggal akibat terserang virus campak, radang paru-paru dan radang otak.

Mendiang Andra merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar tahun 2015. Sebelumnya, dia menempuh pendidikan di SD-SMP Mater Dei, Pamulang,  Kota Tangsel dan SMA Kolese Gonzaga, Jakarta Selatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement