Sabtu 14 Nov 2015 02:57 WIB

Kondisi Andra Saat Meninggal Penuh Ruam

Rep: c36/ Red: Andi Nur Aminah
Keluarga dokter Dionisius Giri Samodra alias dr Andra (24) menerima ucapan belasungkawa saat jenazah tiba di rumah duka di Komplek Mahkamah Agung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/11). (Antara/Muhammad Iqbal)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Keluarga dokter Dionisius Giri Samodra alias dr Andra (24) menerima ucapan belasungkawa saat jenazah tiba di rumah duka di Komplek Mahkamah Agung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (13/11). (Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ketika meninggal, sekujur  tubuh mendiang dokter Dionisius Giri Samodro atau yang akrab disapa Andra mengalami ruam. Diduga, kondisi tersebut disebabkan serangan virus campak yang dideritanya.

Ayahanda Andra, Agustinus Mudjianto, mengatakan ruam-ruam tampak di tubuhnya saat sudah meninggal. "Ya mungkin karena campak yang menyerang tubuhnya," tegas Agustinus ketika dijumpai Republika.co.id di rumah duka, Perumahan Pamulang Indah, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (13/11) malam.

Bapak tiga anak itu enggan menjelaskan perihal diagnosa akhir penyakit yang diderita anaknya. Dia menyerahkan semua hasil diagnosa kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).  

"Lebih lengkapnya tanya Kemenkes saja. Saya ke Dobo untuk jenguk dan akhirnya menjemput jenazah anak saya," tambah dia. (Baca Juga: RS Tempat Andra Dirawat Minim Obat-obatan).

Mendiang dokter muda alumnus Universitas Hasanuddin ini meninggal di RSUD Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Rabu (11/11).  Sebelum meninggal, dia dinyatakan terserang campak, radang otak dan radang paru-paru. Saat meninggal, Andra sedang menjalani program magang dokter di Dobo. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement