REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Para motoris atau pengemudi "speedboat" yang melayani penyeberangan Balikpapan-Penajam di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, diminta menyalakan lampu kabut saat beroperasi seiring tebalnya kabut asap di wilayah itu.
"Asap sangat terasa pada pagi dan malam hari. Asap itu juga mengurangi jarak pandang," kata Baco, seorang motoris dari Kampung Baru saat ditemui di Balikpapan, Kamis (17/9).
Balikpapan dan Penajam berjarak lebih kurang delapan kilometer di Teluk Balikpapan.
Akhir-akhir ini dengan meningkatnya kiriman asap dari barat dan selatan Kota Penajam tidak terlihat lagi dari Kota Minyak, sebab terhalang asap, demikian pula sebaliknya. Kedua kota baru terlihat jelas lagi setelah lewat tengah hari.
Dengan menyalakan lampu kabut, jelas Baco, keberadaan sebuah speedboat yang tengah melaju di Teluk Balikpapan dapat terpantau kapal atau perahu lain yang juga berada di perairan sama.
Setiap hari ada ratusan speedboat berangkat pergi pulang dari Dermaga Kampung Baru ataupun Pelabuhan Semayang dan merapat di selatan Pelabuhan Speedboat Penajam.
Dengan speeboat bermesin tunggal 40 PK dan kecepatan rata-rata 25 knot, jarak itu lazim ditempuh dalam 20-25 menit.
Selain membuat jarak pandang terbatas, kabut asap guga mengakibatkan mata perih dan menyesakkan pernapasan.
"Saya sengaja tidak mengenakan masker agar bernapas nyaman, tapi mata juga terasa perih kena asap," ujarnya.
Petugas tiket Pelabuhan Speedboat Kampung Baru Penajam, Mustofa, juga mengingatkan kepada para motoris untuk ekstra hati-hati, karena jarak pandang terbatas menyebabkan rawan kecelakaan di laut.
"Kewaspadaan dan kehati-hatian selalu kami ingatkan. Lebih lagi di waktu-waktu ramai seperti pada pagi hari," kata Mustofa.
Untuk meningkatkan kewaspadaan di laut, TNI-AL juga meningkatkan pengawasan di rute penyeberangan tersebut. Personel Pos TNI AL di Dermaga Kampung Baru sudah turun berpatroli mulai pukul 05.30 Wita.
"Usai shalat subuh, patroli langsung bergerak, mengingatkan semua pengguna jalur air untuk ekstra waspada dan hati-hati karena jarak pandang terbatas," kata Komandan Posal Letnan Satu (P) Rio Indra Jaya.