REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan lembaganya tidak mengajukan anggaran sebesar Rp10 triliun.
"Mana ada anggaran Rp10 triliun. (Yang diajukan) dua koma sekian triliun," kata Sutiyoso di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (10/9).
Dia mengatakan apa yang pernah disampaikannya mengenai anggaran ideal BIN senilai Rp10 triliun tidak serius.
"Kamu harus bisa membedakan omongan 'guyonan' dengan yang serius. Tidak ada Rp10 triliun," ujar dia.
Dia mengatakan sejauh ini pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah untuk pengamanan pilkada serentak. Menurut Sutiyoso, BIN telah menyiapkan satgas pengamanan pilkada serentak yang melibatkan seluruh pemerintah daerah di Indonesia.
Dia menekankan berdasarkan hasil analisis lembaganya, pilkada serentak akan berlangsung aman.
Sebelumnya ketika masih menjadi calon Kepala BIN, Sutiyoso menyebut sebaiknya anggaran BIN Rp 10 triliun. Anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan kerja-kerja BIN. Utamanya pengawalan pilkada serentak 2015 serta peningkatan kemampaun personel intelijen BIN.
"Mereka mintanya ideal. Ya ideal saya segitu (Rp 10 triliun). Kekuatan BIN sangat jauh dari kebutuhan, apalagi menghadapi Pilkada serentak itu, 269 maka anda bisa bayangkan kalau 10 persen saja kacau, maka 27 Kabupaten/Kota menjadi masalah. Itu tidak boleh terjadi," katanya awal Juli lalu.