Rabu 15 Jul 2015 16:28 WIB

Ahok: JK Minta Kemayoran tak Lagi Dibangun Apartemen Mewah

Rep: c11/ Red: Esthi Maharani
Kawasan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Kawasan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melakukan rapat terbatas bersama Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Kantor Wapres RI, Jakarta, Rabu (15/7).

Dalam pertemuan tersebut dilakukan pembicaraan lanjutan mengenai pemanfaatan lahan di DKI. Ia menjelaskan Jusuf Kalla menginginkan lahan di Kemayoran, Jakarta Pusat dibangun rumah susun (rusun) bagi warga kalangan bawah.

"Pak JK bilang, Kemayoran jangan bangun apartemen mewah lagi deh. Kita bangun apartemen subsidi hanya bayar iuran lingkungannya murah antara Rp 75-100 ribu per hari," kata Ahok sebelum pertemuannya di Balai Kota Jakarta, Rabu (15/7).

Rusun yang diberikan memang tidak akan disewakan kepada warga. Selain itu juga tidak diberikan sebagai hak milik, tapi akan dikenakan biaya rutin per hari.

Pemerintah memang berencana untuk memberantas seluruh pemukiman liar di Jakarta. Untuk pemindahan warga dari pemukiman liar, maka dibutuhkan tempat tinggal untuk para warga yang terkena gusuran. Pembangunan rusun di Kemayoran akan menjadi tempat yang paling tepat untuk relokasi warga.

"Kita mau memanfaatkan lahan-lahan di Kemayoran. Kan itu banyak sekali didudukin tanah-tanahnya Perumnas, Pak JK ingin seluruh kawasan kumuh itu ditata rapi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement